Gempa 8,7 dan Tsunami 8 Meter dari Selat Sunda Akan Mengancam Cilegon

  • Kamis, 17 Februari 2022 - 19:58 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengungkapkan bahwa selat sunda akan berpotensi gempa besar disertai tsunami dengan gelombang setinggi 8,28 meter.

Diperkirakan bencana tersebut berpotensi menghantam wilayah Kota Cilegon, Banten yang dekat dengan pesisir.

Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG, mengatakan ada 4 sumber potensi gempa bumi dan tsunami di area tersebut antara lain, Zona Sumber Gempa Megathrust berstatus rawan gempabumi dan tsunami. Lalu, ada Zona Sesar Mentawai, Sesar Semangko, dan Sesar Ujung Kulon berstatus rawan gempa bumi dan tsunami.

Melansir dari CNNIndonesia, Kemudian, ada Zona Graben Selat Sunda berstatus rawan longsor dasar laut yang dapat membangkitkan tsunami. Terakhir, ada Gunung Anak Krakatau. Jika gunung tersebut terjadi erupsi, maka juga dapat memicu tsunami.

“Letak Cilegon yang berada di ujung barat Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda selain strategis juga memiliki risiko bencana yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami,” kata Diwikorita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2).

Berdasarkan pemodelan yang dilakukan BMKG, jika terjadi gempa yang bersumber di Zona Megathrust Selat Sunda, maka terdapat potensi gempa dengan kekuatan mencapai magnitudo 8,7.

Diperkirakan kawasan Cilegon akan terdampak guncangan mencapai skala intensitas VI-VII MMI, yang dapat menimbulkan kerusakan ringan, sedang, hingga berat.

Baca Juga:
Nagan Raya Aceh Diguncang Gempa M 5,2

Gempa berkekuatan besar itu berpotensi menimbulkan tsunami setinggi 8,28 meter. Kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon bakal terhempas jika itu terjadi.

Adapun genangan tsunami diperkirakan mencapai jarak terjauh sekitar 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan dan Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan dengan topografi landai.

Dampak lain yang bisa melanda Cilegon adalah kerusakan kawasan industri akibat gempa dan tsunami. Bisa berakibat sangat buruk jika zat kimia berbahaya menyebar di masyarakat.

Baca Juga:
KemenPAN-RB Turun Tangan Usai Ketum Guru Honorer Diberhentikan Kepsek

“Bencana ikutan akibat gempabumi dan tsunami juga berpotensi terjadi di kawasan industri Cilegon, berupa kebakaran, sebaran zat kimia berbahaya, ledakan bahan kimia, ataupun tumpahan minyak,” ucapnya.

“Dapat menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, lingkungan, penyakit, cidera, bahkan kematian pada manusia,” kata Dwikorita.

[rik]

Komentar

Terbaru