Acara workshop dan seminar Nasional Litbang KONI Sumsel
MANAberita.com — TIDAK semua atlet dari kabupaten/kota atau provinsi bisa prestasi. Hal tersebut dikatakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel Akhmad Yusuf Wibowo pada Pembukaan Workshop dan Seminar Nasional tentang Penelitian dan Pengembangan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Jumat (15/12/17).
“Ada 90 persen atlet salah bakat, jadi dia tidak bisa berkembang dan mempersembahkan prestasi,” kata Yusuf. Hal itu kerapkali terjadi karena dalam pembinaan atlet tidak ditunjang data. Oleh sebab itu, penelitian dibutuhkan untuk dapat menemukan bakat atlet baru.
Menurutnya, jika atlet terus dilatih tanpa tunjangan data maka perkembangan atlet akan terhambat dan akhirnya mereka tidak dapat berprestasi. Terkait Asian Games 2018, Yusuf mengatakan bahwa Sumsel saat ini terus bersiap menjadi tuan rumah. “Sudah enam Cabor (Cabang Olahraga) telah digelar tes event di Sumsel, terakhir sepakbola wanita di Stadion Bumi Sriwijaya,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan KONI Pusat Romanus Ndau Lendong menekankan agar dalam mencetak atlet tidak sekadar memberikan latihan saja tapi juga menyimpan data para atlet.
Menurutnya, seorang pelatih dan pengurus KONI harus punya data-data pribadi dan perkembangan atlet tersebut. Termasuk kelemahan dari sang atlet pun harus diperhatikan sebagai upaya peningkatan performa. “Dengan begitu barulah atlet itu bisa meraih prestasi dan mengharumkan nama daerahnya,” kata Romanus. (nad)