Manaberita.com -Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melakukan kunjungan kerja ke Monumen Pers Nasional di Kota Solo pada Minggu, 20 Juli 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat peran monumen bersejarah tersebut sebagai pusat edukasi, literasi media, serta pelestarian sejarah pers nasional Indonesia.
Dalam kunjungannya, Meutya Hafid didampingi oleh jajaran pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Digital, termasuk Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media serta Sekretaris Ditjen Komunikasi Publik dan Media. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo.
Selain meninjau fasilitas dan koleksi yang dimiliki, Meutya juga melihat langsung proses pengarsipan karya jurnalistik bersejarah, baik dalam bentuk fisik seperti surat kabar dan majalah, maupun dalam format digital. Monumen ini juga difungsikan sebagai ruang publik yang mendukung edukasi generasi muda mengenai sejarah dan peran pers di Indonesia.
Monumen Pers Nasional sendiri menyimpan nilai sejarah tinggi. Dibangun pada tahun 1918 atas prakarsa KGPAA Mangkunegara VII, bangunan ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk pendirian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tahun 1946. Nama “Monumen Pers Nasional” resmi disandang pada tahun 1973, dan sejak 2005, monumen ini dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Meutya Hafid mengungkapkan kekagumannya terhadap koleksi yang ada. Ia menulis, “Nostalgia membaca koran bukan sekadar romantisme masa lalu, tapi juga warisan budaya yang layak dirawat.” Ia juga menambahkan bahwa “Sensasi membalik halaman, mencium aroma kertas, dan menemukan kolom favorit di pojok kiri bawah tetap memberi kenangan tersendiri.”
Kunjungan ini diharapkan memperkuat komitmen pemerintah dalam menjaga jejak sejarah pers nasional serta meningkatkan literasi media di tengah era digital yang serba cepat dan dinamis. (net/aa)