Mogok Kerja, Staff Kamar Mayat Himbau Agar Warga Jangan Meninggal Dulu

Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — KETIKA memperjuangkan hak mereka, para pekerja sering melakukan mogok kerja sehingga perusahaan tidak akan beroperasi bekerja sebagai maksima. Hal itu jugalah yang dilakukan oleh pekerja kamar jenazah di Ghana.

Mereka mengadakan mogok kerja dan meminta warga Ghana untuk menunda kematian mereka. Para pekerja mengeluh tentang kondisi kerja dan penghasilan yang di bawah standar, dan susah mendapatkan cuti.

Apalagi, pekerjaan ini mengharuskan mereka bersentuhan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Karena itu, mereka menuntut perbaikan penghasilan dan situasi kerja.

Lalu, apa dampak yang akan terjadi jika pekerja kamar jenazah mogok kerja? “Jika semua pekerja mogok selama tiga hari, maka seluruh kamar jenazah akan penuh. Sehingga warga akan terpapar penyakit infeksi berbahaya termasuk kolera,” ujar Effah, dari Universitas Kedokteran Ghana.

Baca Juga:
Istri Alami ‘Amnesia’, Curhatan Melky Bajaj Justru Bikin Ngakak

Sampai permintaan mereka dikabulkan atau mendapat tanggapan nyata dari pemerintah, maka sekretaris jenderal Asosiasi Pekerja Kamar Jenazah (MWA) Ghana meminta warga untuk tidak meninggal dulu supaya jenazah tidak menumpuk.
?
“Bagi mereka yang akan meninggal dunia di masa kami mogok kerja, harus menunggu hingga kami kembali bekerja. Sederhana,” ujar Richard. Richard juga mengkritisi pemerintah yang tak kunjung meningkatkan fasilitas kamar jenazah di rumah sakit.
?
“Jika seseorang meninggal dunia, maka kami menjadi pengangkut jenazah dari kamar perawatan ke kamar mayat. Kami juga yang membersihkan sisa-sisa jenazah di kamar mayat. Kami juga yang bertugas membalsem jenazah, mengawetkan jenazah menggunakan bahan kimia untuk menunda pembusukan,” lanjut dia.

Bahan kimia berbahaya inilah yang berpotensi membuat pekerja kamar jenazah terkena lima jenis penyakit kanker. Jadi, kalau pemerintah tidak kunjung mempedulikan mereka, maka pekerja kamar jenazah akan terus mogok. (Dil)

Komentar

Terbaru