Mantab, Pria Ini Bisa Masukkan 28 Orang Jadi Security Pertamina

MANAberita.com – Senangnya hati Azwani (52) mendengar ada teman yang dapat memasukkan anaknya bekerja sebagai security Pertamina bukan kepalang. Apalagi yang dibutuhkan oleh Pertamina sebanyak 28 orang, pastilah Azwani yakin kalau anaknya bisa diterima di Perusahaan minyak tersebut. Namun apesnya, justru ia jadi korban penipuan dan pengelapan.

Warga Jalan Sulaiman Amin Perumahan Pemon No 13 Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar ini akhirnya melaporkan kejadiannya ke Mapolresta Palembang, Minggu (2/13/17) sore.

Azwani tidak datang sendirian, melainkan mengajak serta orang yang telah menipunya yakni Hairul (45) untuk diserahkan kepada petugas, guna mempertanggung jawabkan ulahnya.

Kepada petugas piket SPKT Azwani menuturkan kejadian itu terjadi pada bulan Agustus 2015 silam, sekitar pukul 11.00 WIB, dimana saat itu ia bertemu dengan terlapor.

Baca Juga:
Pertamina Bantah 3 Kru Kapal BBM Tewas

Dalam pertemuan itu terjadi percakapan dan karena korban merasa kenal dengan pelaku, maka korban percaya saja ketika diminta untuk mengumpulkan sebanyak 28 orang yang ingin bekerja sebagai seorang security, tentunya dengan memberi uang pelicin.

Singkatnya, 28 orang tersebut dapat dicarikan dan terkumpul uang sebanyak Rp 225 juta. Uang itu langsung diberikan oleh Azwani kepada Hairul (45), seorang warga Sei Gerong Kelurahan Plaju, Kecamatan Plaju.

“Kejadian ini memang sudah lama pak, namun dia ini sempat
menghilang jika ditemui, dan ketika dihubungi dia selalu menghindar,” ungkap Korban kepada petugas SPKT Polresta.

Baca Juga:
Pertamina Turut Sukseskan Kunjungan Jokowi ke Afrika

Namun korban yang tidak putus asa tetap berusaha mencari keberadaan pelaku hingga akhirnya bertemu di kawasan Plaju. “Baru tadi bertemu pak, langsung saya bawa kemari,” jelas korban masih terlihat kesal.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede ketika dikonfirmasi, Minggu (2/3/17) sore membenarkan adanya laporan sekaligus serahan dari korban.

“Sudah kita terima dan pelaku masih kita proses untuk dimintai keterangannya. Tidak menutup kemungkinan, ada pihak lain yang terlibat,” tegas Maruly.
(wwt).

Komentar

Terbaru