MANAberita.com – SETELAH menindaklanjuti hasil sidak dengan menggelar rapat kerja antara Ketua Komisi IV DPRD OKU Timur Fenus Antonius , direktur RSUD Martapura dan RSUD OKUT serta perwakilan dari pihak BPJS akhirnya mendapatkan kesepakatan. Seperti yang telah dikatakan Fenus saat wawancara beberapa hari lalu, bahwa dirinya mengaku telah mendapat pernyatan sikap secara lisan maupun tertulis dari kedua direktur rumah sakit tersebut.
Namun, beberapa hari setelah pertemuan itu, ada masyarakat OKU Timur yang mengeluhkan kembali tentang pihak rumah sakit yang menyuruhnya membeli obat di luar sedangkan dia adalah anggota BPJS. Melalui akun Facebooknya @Rusli Tama, pria itu memposting keluhanya beserta foto resep obat milik anaknya.
@Rusli Tama, “aku peserta bpjs.. tadi ngantar kan anak ku d RSUD martopuro..obat nyo masih d suruh beli d luar..padahal anggota DPRD sudah melakukan sidak..tapi masih bae d suruh beli d luar..”
Pasca mengetahui unggahan tersebut, Fenus segera menanggapi dan siap menuntaskan sampai keakar permasalahannya. Namun sebelum mengambil langkah, Fenus masih akan menyelidiki siapa yang menulis pengaduan di media sosial tersebut karena postingannya sudah tidak ada dari dinding Facebook Rusli. Yang tersisa hanya bentuk screenshoot-an yang disebar oleh akun @Jeff Victorius di grup @info OKUT Timur.
Sebagai bentuk keseriusannya, Fenus yang juga merupakan Ketua KNPI OKU Timur ini langsung menanyakan siapa pemilik akun tersebut kepada masyarakat yang ikut berkomentar dalam postingan itu. Dan akhirnya mereka yang merasa kenal dengan Rusli langsung memberikan informasi.
Saat dihubungi manaberita.com, Fenus pun membenarkan hal itu dan merasa senang karena masyarakat sudah berani mengadukan meski hanya lewat media sosial. Dan sekarang dia sudah mengantongi informasi dan bukti dari pengunggah tersebut.
“Saya senang jika masyarakat sudah berani membuat pengaduan. Kita masih dalam tahap penyelidikan. Dan informasi yang didapat saat ini ternyata dia (Rusli) langsung pergi sendiri ke rumah sakit tanpa menemui atau mendapat rujukan dari dokter. Berkaitan dengan BPJS, ternyata hanya dia yang menjadi anggota, anaknya belum,” paparnya, Minggu (13/08/17).
Fenus tak ingin gegabah dalam memutuskan hal ini karena apa yang dipertaruhkan kedua direktur rumah sakit di atas tidak main-main. Mereka akan turun dari jabatannya jika pelayanan kepada pasien BPJS tidak sesuai. Maka untuk menyelesaikan kasus ini, Fenus masih terus melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait untuk memecahkan masalahnya. (nad)