Terancam Drop Out Karena UKT, Kini Ratusan Mahasiswa Unsri Kembali Gelar Aksi Di Depan Gedung DPRD Sumsel

  • Jum'at, 04 Agustus 2017 - 17:02 WIB
  • Peristiwa
Ratusan pendemo sampaikan apresiasinya mengenai UKT dihadapan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Jumat (04/08).
Ratusan mahasiswa Unsri sampaikan apresiasinya mengenai UKT dihadapan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, Jumat (04/08). Foto: Tribun

MANAberita.com – MERASA demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) di kampusnya sendiri tidak membuahkan hasil, kini mereka beramai-ramai mendatangi gedung DPRD Sumsel untuk mengapresiasikan maksud dan tujuannya mengenai masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada anggota dewan, Jumat (04/08).

Namun permasalahan kali ini tak hanya membahas tentang masalah UKT yang mengancam sebagain mahasiswa drop out, tetapi ratusan mahasiswa ini juga mengadukan tentang pemukulan terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh oknum aparat.

Mahasiswa mengharapkan wakil rakyat ini untuk menyelesaikan permasalahn UKT yang menjadi alasan utama terjadinya demo ini dan berharap mereka segera mengusut tuntas dan menemukan pelaku pemukulan tersebut agar bisa diberi tindakan.

“Kami mohon kepada wakil rakyat kami ini agar segera membantu kami menyelesaikan persoalan ini, kami terbebani tolong bantu kami wahai para dewan terhormat,” seru Deni salah satu mahasiswa yang ikut berdemo.

Deni menambahkan, mereka semua mengharapkan keadilan dengan cara menemukan oknum yang memukul temannya itu agar diberi tindakan bahkan hukuman.

Baca Juga:
Deretan Kisah Kriminal Karena Skripsi Ditolak, Mulai dari Bunuh Diri Hingga Habisi Dosen

Ditengah padatnya jadwal Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, ia menyempatkan waktunya untuk menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Sumsel dan sempat menemui para mahasiswa yang sedang menggelar aksi di depan gedung DPRD Sumsel.

Rapat tersebut juga dihadiri salah satu perwakilan mahasiswa untuk berdiskusi dan mendengarkan secara langsung dan tenang keluhan dari para mahasiswa tersebut. Sayangnya, rapat paripurna tersebut harus ditunda karena para anggota dewan harus menemui dan menengangkan mahasiswa yang sedang menggelar aksi tersebut agar tidak bertambah ricuh. (neny)

Komentar

Terbaru