MANAberita.com – MONOSODIUM glutamat atau MSG dan dikenal luas sebagai micin di Indonesia kerap jadi bahan lelucon, bahwa akibat terlalu banyak mengonsumsinya akan menyebabkan bodoh atau lemot saat berfikir. Benarkah anggapan yang sudah banyak diyakini kebenarannya ini?
Umumnya micin atau MSG dibubuhkan ke dalam masakan untuk memperkuat rasa gurih dan lezat. Namun karena banyaknya artikel yang menyebutkan efek buruk mengonsumsi MSG, ditambah keyakinan bahwa bahan tersebut akan menyebabkan bodoh, kini kaum ibu mulai mengganti bumbu penyedap itu dengan gula dan garam saja.
Terkait ini, Spesialis Gizi Melinda Hospital, Dr Johanes Chandrawinata MND, SpGK membantahnya, dilansir dari sidomi.com.
“Micin itu sebenarnya nama lokal dari MSG. Kalau di BPOM dan permenkes juga FDA dinyatakan aman, bahkan tidak ditentukan asupan harian yang dianjurkan,” ungkap Johanes.
MSG sendiri adalah garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami.
Menurutnya, lembaga Food and Drug Administration Amerika Serikat pun mengakui bahwa MSG aman dikonsumsi, termasuk juga di Uni Eropa yang memasukkannya dalam zat tambahan makanan.
Hanya saja, pada pemakaiannya memang ada batasan yang sebaiknya dijalankan. Sama seperti mengonsumsi jenis makanan lain pun tak boleh berlebihan.
Hasil studi di Malaysia menyebut angka 0,7 persen, atau 7 gram untuk satu liter air, itu batas aman konsumsi MSG.
Saat menjadi bintang tamu di acara Ayo Hidup Sehat TvOne, Dr Johanes membeberkan hal tersebut.
Glutamat yang dikandung juga pada beberapa jenis bahan makanan alami lainnya, memang memberikan rasa umami atau gurih alami. Awalnya rasa tersebut ditemukan dalam semangkuk sup yang ada di Jepang.
“Glutamat itu ada di tomat. Daging juga nikmat karena mengandung glutamat,” tambah dia.
Bahkan sambal terasi pun sebenarnya mengandung glutamat dalam jumlah tinggi, seperti juga kecap.
“MSG bikin bodoh juga belum ada penelitian yang memberikan efek membodohkan orang,” sambung dia.
Jadi lebih disarankan untuk membatasi asupan MSG lebih karena itu banyak mengandung garam, yang dapat memicu naiknya tekanan darah. (Int)