MANAberita.com — TIDAK seperti yang dipikirkan banyak orang, bantal bukan kebutuhan bayi apalagi bayi baru lahir. Beberapa ahli bahkan menyarankan Anda untuk tidak memberi anak bantal sampai usianya dua tahun.
1. Bantal bisa menyebabkan bayi sesak napas.
Jika Anda berpikir tidur dengan bantal akan membantu bayi tidur lebih nyenyak, Anda salah. Kepala bayi yang lembut bisa terperosok ke dalam bantal sehingga bisa menyebabkan bayi sulit bernapas hingga berisiko mati lemas.
Lubang hidung mungil bayi bisa tertekan oleh bantal dan menghalangi aliran udara saat bayi menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi yang lain selama ia tidur.
2. Meningkatkan risiko SIDS pada bayi.
Selain sesak napas, bantal meningkatkan risiko bayi meninggal mendadak saat tidur atau yang dikenal dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Hingga kini penyebab terjadinya SIDS masih menjadi misteri, namun penggunaan bantal dicurigai menjadi salah satu pemicunya. Disinyalir, bayi bisa saja tersedak dengan bahan pengisi bantal yang bisa keluar tanpa sengaja.
3. Menyebabkan bayi mengalami overheating.
Bantal bayi yang banyak dijual di pasaran dengan bentuk atau sarung yang menarik biasanya terbuat dari poliester atau kain selain katun. Hal ini bisa meningkatkan panas di bawah kepala dan menyebabkan fluktuasi suhu dalam tubuh bayi. Ini berbahaya, Moms. Keringat atau panas berlebih karena sarung bantal bisa mengakibatkan kondisi yang disebut hipertermia yang fatal dan mengancam nyawa.
4. Menyakitkan leher bayi.
Sebagian besar bantal bayi tidak cukup rata atau sebenarnya terlalu tinggi untuk bayi sehingga bisa menyakiti lehernya. Bayangkan bila Anda mengalami sakit leher karena salah bantal. Menyiksa sekali, bukan?
5. Menyebabkan sindrom kepala datar.
Tidur di bantal juga dapat menyebabkan sindrom kepala datar pada bayi karena mendapatkan tekanan konstan. Meskipun Anda perlu meletakkan bayi dalam posisi telentang untuk mengurangi gejala SIDS tapi bila bayi terlentang dengan menggunakan bantal dapat menyebabkan cacat struktural di kepalanya. (Dil)