MANAberita.com – SEPASANG kakak beradik berusia 44 dan 36 tahun tewas secara bersamaan. Nahasnya, dua bersaudara tersebut meninggal dalam sebuah perayaan ulang tahun.
Dilansir @manaberita dari New Straits Times, karena adanya kesalahpahaman pada perayaan ulang tahun di Blok B Flat Damansara Bistari, Petaling Jaya, Malaysia, menyebabkan sepasang kakak beradik tewas ditikam.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin (12/02) dini hari.
Tragedi ini terjadi sekitar pukul 02.30 pagi.
Saat itu sebuah perayaan ulang tahun anak seorang tetangga berlangsung di sebuah tenda restoran di depan Damansara Bistari.
Ada lebih dari 30 tamu termasuk wanita dan anak-anak hadir dalam acara tersebut.
Bukannya kembali ke rumah, setelah makan malam, sekitar pukul 11.30, sebagian besar tamu pria berkumpul untuk minum minuman beralkohol.
Wakil kepala polisi Petaling Jaya, Inspektur, Ku Mashariman Ku Mahmood, mengatakan bahwa tragedi tersebut terjadi karena adanya adu mulut antara korban dan tamu lainnya.
“Selama kejadian itu, sebagian besar dari mereka diketahui mabuk.
Untuk saat ini, kami tidak yakin dengan akar penyebab argumen yang mengakibatkan beberapa tamu menyerang sepasang saudara laki-laki itu dengan benda tajam, yang kami percayai adalah sebuah kujang (parang),” katanya.
“Mereka berdua terluka parah, dan petugas medis di tempat kejadian mengkonfirmasi bahwa kedua saudara laki-laki tersebut telah meninggal,” lanjut Ku Mashariman.
Polisi telah menahan delapan orang terkait insiden tersebut.
Kedelapan orang yang ditahan termasuk seorang wanita, berusia antara 30 dan 50 untuk membantu penyelidikan.
“Kebanyakan dari mereka yang ditahan adalah tamu di pesta perayaan ulang tahun tersebut, termasuk penyelenggara acara pesta ulang tahun,” jelas Ku Mashariman.
“Senjata yang digunakan untuk menyerang korban ditemukan di TKP,” tambahnya.
Kedua mayat korban dibawa ke Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM) untuk diautopsi.
Sementara itu, seorang warga setempat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut sampai dia berangkat kerja jam 5 pagi.
“Saya tidak mendengar apapun, mungkin karena insiden itu terjadi saat kami semua tertidur,” ujar warga tersebut.
“Kami semua tahu tuan rumah pesta karena mereka telah tinggal di sini selama lebih dari 11 tahun, dan mereka telah meminta izin untuk mendirikan tenda untuk menyelenggarakan acara perayaan ulang tahun,” lanjutnya. (Int)