MANAberita.com — SEBUTAN mualaf diberikan bagi mereka yang baru masuk agama islam. Biasanya para mualaf ini akan diajarkan cara-cara menjadi muslim-muslimah yang baik. Seperti cara sholat, berpuasa, mengaji, dan lainnya.
Sama seperti yang lainnya, seorang mualaf wanita yang bernama Aelfwine Mischler asal Amerika. Ia juga merupakan seorang akademisi yang meraih double degree dan master.
Saat pertama kali masuk islam, wanita ini mempelajari Alquran dan menemukan kata serta kalimat yang tidak bisa ia artikan dan salah paham. Dilansir dari Inforiau melalui Aboutislam, inilah beberapa tingkah polos dan lugunya Aelfwine saat pertama kali menjadi muslimah.
Salat
“Ketika awal masuk Islam, ada kesalahapahaman lucu yang saya pahami. Pada awal-awal saya menjadi Muslim saya melakukan salat lewat panduan sebuah buku. Instruksi buku mengatakan ketika salat tidak boleh membiarkan orang asing lewat di depan kita. Lalu saya mengartikan itu secara gamblang saja,” tulisnya.
Kemudian, ketika sedang mengajar ia hendak melaksanakan salat, lalu ia menggelar sajadah di sebuah ruangan, ia memastikan tempat itu aman untuk salat dan menghadap kiblat.
“Lalu teman saya Jhon lewat di depan saya karena dia harus mengambil buku. Saya membiarkannya lewat karena saya pikir dia bukan orang asing, ya, dia teman saya!” jelasnya.
Setelah beberapa bulan berlalu, AElfwine Mischler saya baru tahu kalau kata ‘orang asing’ yang dimaksud adalah siapa pun tidak boleh lewat di depan orang salat. Dan, ‘orang asing’ yang dimaksud juga adalah seseorang yang bukan mahram (keluarga dekat yang dilarang menikah).
Perempuan haid dan salat
Kesalahpahaman lain yang dialami AElfwine Mischler adalah tentang perempuan haid dan berdoa (salat). Dikatakan bahwa perempuan haid dilarang salat.
“Saya pikir dilarang berdoa berarti dilarang membaca doa (meminta), ternyata yang benar adalah hanya tidak boleh salat saja, berdoa boleh dilakukan kapan saja,” bebernya.
Puasa
Kesalahan selanjutnya adalah saat puasa atau bulan Ramadan. “Untungnya saat itu saya sedang sekamar dengan Muslim dari Malysia. Ketika berpuasa dikatakan bahwa ‘perpuasalah kamu dari matahari terbit sampai matahari terbenam’.
Ternyata terjemahannya bukan seperti itu. Saya biasanya sebelum puasa melakukan sarapan pagi, tapi saya bertanya-tanya mengapa dia sarapan pada pukul tiga dini hari. Kemudian dia menjelaskan maksud kalimat itu dan saya paham kapan harus memulai puasa dan berbuka puasa,” tukasnya. (Dil)