MANAberita.com — SEORANG pemuda bernama Abdul Baqi (22) warga Nasirabad di provinsi Balochistan, Pakistan, dianiaya oleh ayahnya sendiri dan keluarganya. Penganiayaan itu terjadi usai Abdul Baqi mengutarakan keinginannya untuk menikah dengan gadis pujaannya.
Dilansir dari Kriminologi, keinginan untuk melamar sang pujaan hati itu diutarakan Abdul Baqi pada Sabtu, (12/05) lalu kepada orang tuanya. Usai pertemuan tersebut, Abdul diserang oleh ayahnya Dost Muhammmad (70) dan empat saudara laki-lakinya.
Selain itu, ibu korban juga dikurung di ruangan lain sehingga dia tidak bisa campur tangan dan menyelamatkan putranya. Sebelum penganiayaan korban dikurung di sebuah ruangan.
“Saya dibawa ke sebuah kamar oleh ayah saya dan empat saudara laki-laki di mana mereka mengikat saya ke tempat tidur dan mulai mencungkil mata saya,” kata Abdul Baqi dilansir dari Metro.co.uk.
Abdul yang dirawat di rumah sakit mengatakan ayahnya menyerangnya tiga jam setelah ia mengajukan permintaan untuk menggelar pertunangan.
“Aku terus meneriaki mereka apa yang sedang mereka lakukan? Tapi mereka tidak mendengarkan permohonanku,” katanya
Baqi menceritakan bagaimana ayahnya telah menggunakan sendok untuk membutakannya seumur hidup.
“Setelah mereka selesai, saya memohon kepada mereka untuk membunuh saya sekarang, tetapi mereka menjawab bahwa mereka menginginkan saya menjadi teladan bagi anak-anak lelaki lain di desa.”
Usai peristiwa itu, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit pemerintah di Quetta oleh saudaranya yang diberitahu oleh tetangga tentang insiden itu.
Dari Quetta korban kemudian dirujuk ke Jinnah Post Graduate Medical Center di Karachi, di mana para dokter menegaskan Baqi tidak akan bisa melihat lagi.
“Saya tidak di rumah ketika insiden itu terjadi. Saya menerima telepon dari tetangga saya bahwa ada sesuatu yang salah di rumah,” kata Abdul Gaffar (24), saudara korban yang membawanya ke rumah sakit. (Dil)