MANAberita.com — AYAM di kandang tak hanya dilakukan oleh banyak masyarakat Indonesia saja. Di kota-kota besar Amerika Serikat, seperti New York, Los Angeles dan Danver ternyata menjadi tren dan simbol status seseorang.
Ada yang tak boleh dianggap remeh dalam memelihara ayam, kotorannya. Ayam kerap membuang kotorannya dimana-mana. Nah berangkat dari hal itu, seorang perempuan asal New Hampshire bernama Julie Baker, menjajal peruntungan di binis antimainstream, popok ayam bergaya trendi.
Mungkin orang-orang yang pertama kali melihatnya melihatnya sebagai sesuatu yang konyol. Tapi nyatanya, penghasilan Julie Baker dalam setahun mencapa USD$50.000 atau sekitar Rp729 juta berkat bisnis popok ayamnya.
Tak banyak yang tahu jika Julie memulai bisnis dari 10 tahun silam di pertanian miliknya yang terletak di kawasan Claremont. Ia memelihara banyak ayam dengan putrinya, hingga suatu hari Julie melihat sebuah tayangan di YouTube tentang ayam yang menggunakan popok.
“Oh ya ampun, aku perlu melakukan itu!” ucap Julie, seperti yang dilansir dari Merahputih melalui odditycentral.
Hal itu dirasa sangat berguna oleh Julie, pasalnya sang putri sering membawa ayam-ayam kesayangannya bermain di rumah. Julie pun lantas memulai sebuah misi dan menjahit beberapa popok dari bahan katun untuk ayam. Lalu setelah itu, peternak ayam lainnya yang melihat hasil kreatif dari Julie tersebut langsung menginginkan popok ayam itu.
Setelah itu popok ayam pun berlanjut, Julie dan putrinya kemudian membuka toko online yang manawarkan popok dengan nama “Pampered Poultry” pada tahun 2010 silam.
Tak disangka ternyata usaha popok ayam itu pun menjadi sangat populer. Padahal awalnya, produk buatan Julie itu hanya diminati oleh rekan-rekan sesama pecinta unggas. Namun pelanggannya kian bertumbuh menjadi para pemiliki ayam di kawasan kota-kota besar.
Kini Julie menjual sekitar 500 hingga 1.000 popok ayam perbulannya, yang menjangkau 50 negara bagian di Amerika serikat dengan nilai harga satuan sekitar USD$18 atau senilai Rp262 ribu.
Pampered Poultry sendiri menlihat bagaimana pergeseran cara manusia berinteraksi dengan hewan unggas seperti ayam. Karena ayam dianggap sebagai hewan ternak yang membosankan. Namun kini banyak yang mulai memperlakukan ayam seperti peliharaan dan mengklaim bahwa ayam juga dapat memiliki sebuah kepribadian yang cukup unik.
(Sumber: Merah Putih)