MANAberita.com — KOMIKA Tretan Muslim dan Coki Pardede akhirnya dipolisikan atas dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama. Laporan polisi ini dibuat di Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur atas nama Agus Fachruddin.
Dalam Surat Keterangan Penerimaan Pengaduan yang viral di sosmed, Pelapor menekankan bahwa Coki Pardede dan Tretan Muslim menyinggung kata “neraka” dan “cacing pita menjadi mualaf setelah daging babi disiram dengan kurma”.
Dalam surat tersebut dipaparkan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2018 pengadu mengetahui dari grup Whatsapp terkait dengan video di akun instagram dengan nama Tretan Muslim dan Coki Pardede yang berisi ujaran kebencian. Yang dianggap ujaran kebencian di sini adalah video pertama berdurasi 57 detik, teradu menghina sahabat nabi.
Kemudian, dalam video kedua di detik 13, teradu berkata bahwa di daging babi ada teriakan “Neraka, neraka”. Dan cacing pita menjadi mualaf setelah disiram kurma.
Sebelumnya, Coki Pardede dan Tretan Muslim membuat video yang dianggap telah melecehkan agama Islam.
“Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat daging babi. Nggak bau ya (pas cium daging babi). Coba kita dengarkan, neraka, neraka, api neraka, babi ini neraka. Saya akan memasak daging babi. Ini keren ya seorang chef memasak tanpa dicicipi,” ujar Tretan Muslim. “Kalau orang Islam bagian terbaik dari babi, dibuang. Tidak ada yang terbaik dari alharamin. Karena daging babi haram kita akan campurin unsur-unsur Arab, kurma dan madu. Sangat Arab, sangat Timur Tengah sekali. Kurma itu buat takjil di bulan puasa. Kira-kira apa yang terjadi makanan haram babi ini dicampur dengan makanan barokah dari kurma dan madu.”
Tidak cukup sampai disitu, Coki juga mengatakan bahwa masakan mereka akan lebih menarik jika ada air zamzam. Coki juga mengucapkan candaan yang dinilai terlalu berlebihan dan dianggap menistakan agama.
“Sebenarnya karena persiapannya kurang prepare ya, kalau bisa dapatin air zam-zam kan menarik juga dong. Ada daging babi dicampur ini minumnya air zam-zam,” tutur Coki dalam video. “Jadi bagaimana ceritanya kalau sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori, apakah cacing pitanya akan mualaf? Kita tidak tahu dong. Dalam ini kan ada cacing pita,” imbuhnya lagi.
Sebelum dipolisikan, keduanya juga sempat meminta nasehat MUI karena terus menerus dihujat. (Dil)