MANAberita.com — KISAH cinta memang tak selalu mulus, kadang harus dilalui dengan jalan yang berliku. Tak jarang untuk mempertahankan cinta, seseorang harus berjuang mati-matian. Akan senang apabila perjuangan cinta yang dilakukan berakhir dengan kisah yang bahagia.
Namun bagaimana jika kisah cinta yang selama ini diperjuangkan berakhir tragis? Ditinggal pergi dengan orang lain misalnya.
Hal sangat menyedihkan terjadi ketika ia telah berkorban jiwa dan raga untuk kekasihnya, namun tak disangka, balasan yang buruk justru yang ia terima.
Kisah ini terjadi dengan seorang pria keturunan tionghoa yang dikhianati oleh orang yang sangat dicintainya, panggil saja Lin.
Kisah cinta mereka berawal ketika mereka berada di bangku sekolah menengah. Pria itu tertarik dengan seorang perempuan bernama Yang Chen Hong, perempuan cantik, pintar, dan nada bicaranya lembut.
Chen Hong ialah seorang ketua kelas di kelasnya, dan mereka duduk satu meja. Karena kegigihan Lin mengejar Chen Hong, akhirnya perempuan cantik itu menerima cinta Lin.
Mulailah mereka menjalani cinta dengan naif. Sampai pada akhirnya, Chen Hong meminta Lin untuk tidak menemuinya sepanjang hari karena mereka harus belajar.
Mereka mempunyai keinginan untuk memasuki bangku kuliah, sehingga harus berjuang mati-matian.
Lin dan Chen Hong mendukung satu sama lain dan membangkitkan semangat, agar dapat diterima di universitas bergengsi.
Berbekal tekad yang kuat, akhirnya mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Namun, takdir berkata lain, Chen Hong diterima di universitas bergengsi, namun Lin hanya di sebuah akademi.
Namun ternyata kondisi ekonomi Chen Hong tidak begitu bagus, sehingga impiannya untuk dapat merasakan bangku kuliah pun punah.
Orang tua Chen Hong justru menyuruh nya untuk langsung bekerja saja, sehingga dapat juga membantu ekonomi keluarga.
Karena kasihan melihat sang kekasih selalu murung, Lin pun berkata, “Kamu kuliah saja, kan masih ada aku, aku tidak mau melanjutkan di akademi, jadi aku akan cari kerja dan membiayai kuliahmu.”
Pada awalnya, Chen Hong menolak, namun Lin terus bersikeras menyuruhnya untuk lanjut kuliah hingga akhirnya kekasihnya itu benar kuliah di universitas bergengsi, sedangkan ia membanting tulang, bekerja di sebuah pabrik.
Setiap bulan, Lin selalu menyerahkan uang untuk membiayai hidup dan kuliah kekasihnya, namun hanya sedikit yang ia sisikan untuk hidupnya sehari-hari.
Singkat cerita, luluslah kekasihnya tersebut dan mendapat kerja di sebuah kantor ternama. Selama ini mereka menjalani hubungan jarak jauh, karena universitas dan kantor Chen Hong berada di luar kota asli mereka.
Sampai suatu saat, Lin ingin memberi kejutan untuk sang kekasih dengan diam-diam datang ke kantornya. Sesampainya di kantor, Lin justru mendapati kekasihnya itu sedang asyik bersama seorang pria.
Ketika Lin mendekati mereka, rekan kerjanya pun bertanya pada Chen Hong siapa orang yang mendatanginya tersebut.
Dengan gamblang Hong menjawab Lin adalah sepupunya yang datang dari kampung. Pedih hati Lin mendengar kalimat tersebut.
Tak berselang lama, Hong menjelaskan bahwa ada peraturan di kantornya jika karyawan tidak boleh memiliki pacar.
Dengan pahit, Lin menerima penjelasan tersebut. Tak berapa lama setelah pertemuan itu, Hong mengatakan pada Lin jika ia ingin menikah.
Senang hati Lin mendengar ucapan kekasihnya tersebut, apalagi ia sudah sejak lama berencana ingin melamar Hong.
Tapi ternyata ucapan Hong belum selesai, Hong ingin menikah, tetapi bukan dengan Lin, melainkan dengan rekan kantornya.
Hati Lin hancur berkeping-keping, ia teringat perjuangannya selama bertahun-tahun yang dilakukannya demi perempuan yang sangat dicintainya itu.
Namun, apa lah daya Lin yang sudah menerima tanggal dan tempat perkawinan orang yang dicintainya itu. Sampai hari dimana Hong menikah, dengan tekad bulat Lin datang dan membawa secarik kertas.
Rupanya kertas itu adalah rincian biaya yang dikeluarkannya untuk membiayai hidup kekasihnya dulu. Ditengah pesta pernikahan yang begitu megah, ia membacakan rincian itu.
Chen Hong hanya tertunduk malu, diam tak bersuara. Tak lama, ayah mertua Hong melemparkan uang yang dibacakan Lin, dan mengusirnya pulang.
Lagi, Lin pulang dengan hati yang berkeping-keping. Namun, hidup terus berlanjut, sampai akhirnya ia menggunakan uang itu untuk modal usahanya.
Lima tahun berlalu, kehidupan berbalik seketika. Usahanya berkembang pesat, karirnya melesat, dan ia bertemu dengan wanita baik hati yang kemudian menjadi istrinya.
Sampai suatu hari, ketika ia sedang di belakang kemudi supirnya, ia melihat seoseorang yang tak asing menunggu bus di pinggir jalan dan membawa tas besar dengan pakaian yang lusuh.
Ia lantas menyuruh sopirnya itu berhenti, ternyata benar, seseorang yang tak asing itu adalah Chen Hong.
Ia mengajak Hong masuk ke dalam mobilnya, dan menanyakan apa yang terjadi. Ternyata pria kaya yang dulu dinikahinya itu berubah menjadi pria kejam dan pemarah, hingga ia diceraikan.
Dengan menangis, Hong meminta maaf dengan semua yang telah dilakukannya kepada Lin.
Lin pun memaafkan dan mengantar Hong pulang, namun ia tak bisa kembali dengan perasaanya seperti dulu. Hong telah menemukan perempuan baik yang telah dinikahinya, dan ia tak akan menyia-nyiakan kebaikan istrinya itu.
Hingga akhir perjumpaan mereka, tangis Hong tak berhenti, ia pun menyesalinya.
Wah dramatis juga ya kisah percintaan mereka. Jadi, jangan sia-sia kan orang yang telah berjuang mati-matian untuk kita ya! (Zee)
(Sumber: Nakita)