Biadab! Usai Menganiaya Hingga Pingsan, Pria ini Tinggalkan Istrinya di Selokan

  • Kamis, 13 Desember 2018 - 21:40 WIB
  • Kriminal
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — YASINTA Belak masih terbaring lemah di ruang perawatan Puskesmas Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (12/12). Lebam di wajahnya sudah mulai berkurang, tinggal di bibir atas yang masih tampak bengkak, benang jahit warna hitam juga terlihat jelas, seolah menandakan betapa parahnya luka dibagian itu.

Dengan sesekali masih menahan sakit ibu muda ini mulai menceritakan kejadian tragis yang dialaminya pada Minggu (9/12) lalu.

“Saya dihajar, ditonjok wajah saya hingga pingsan,” katanya mengutip Radar Pangkalan Bun.

Entah berapa kali pukulan mendarat di wajahnya. Perempuan 21 tahun ini juga tidak tahu lagi benda apa yang dihantamkan ke wajahnya setelah pingsan itu. Yang dia tahu setelah sadar, tubuhnya terasa sakit luar biasa. Sejumlah luka goresan di pipi dan luka menganga ada di lengan dan paha kanannya. Dua giginya juga rontok.

“Saya ke Puskesmas diantar oleh pemilik travel (agen tiket), saya sudah tidak bisa melihat apa-apa. Mata saya bengkak, gak bisa kebuka, dan kondisi saya lemas,” katanya.

Dengan tatapan kosong, perempuan asal Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ini mengungkapkan bahwa pelaku penganiayaan sadis itu tak lain adalah Fredianus Lorok (28), lelaki biadap yang telah empat tahun ini menjadi suaminya. Suami sah secara adat dan agama saja, belum diakui secara administrasi pemerintahan karena tidak didaftarkan ke Disdukcapil setempat.

“Saya menikah secara adat dan agama, saya nikah usia 17 tahun setelah lulus SMP. Saat ini sudah punya satu anak usia 3 tahun dan saya tinggal di NTT,” katanya.

Baca Juga:
Cara Jualan Online Tanpa Modal untuk Pemula, Gampang Ditiru

Masih terkait penganiaan, perempuan manis tersebut mengatakan bahwa sebelum kejadian itu sebenarnya sudah beberapa kali mendapat perlakuan kasar. Tidak hanya secara verbal, namun kekerasan fisik berulang kali mendarat di tubuhnya.

“Saya ada luka bakar di bawah pusar hingga ke selengkangan kiri. Itu terjadi sekitar seminggu yang lalu. Luka itu akibat minyak panas yang disiramkan Fredianus Lorok ke tubuh saya. Saat itu saya sedang memasak, dia marah dan tiba-tiba langsung disiramkan saja, saya mencoba menghindar sehingga kena bagian bawah tubuh saya. Kalau tidak bisa kena ke wajah,” ceritanya.

Selepas kejadian itu Yasinta makin ketakutan, namun apa daya dia tak berani melapor karena diancam bunuh bila mengadu ke orang tua ataupun tetangganya.

Untuk diketahui bahwa sepasang perantau itu baru sekitar satu bulan ini menginjakkan kaki di Kabupaten Kobar. Mereka bekerja dan tinggal di perumahan perusahaan perkebunan kelapa sawit di kawasan Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng.

“Kita tinggal di kebun sawit, dan kerja sebagai perawat kebun. Baru di awal Nopember ini kerja di sana,” kata putri dari Stefanus Teran ini.

Baca Juga:
Balita 3 Tahun di Malang Dibakar Kakinya Dan Ditenggelamkan Ayah Tirinya di Bak Mandi Hingga Tewas

Yasinta mengaku bahwa penganiayaan brutal itu terjadi tak jauh dari tempat agen tiket di Desa Karang Mulya. Dia dan Fredianus pada awalnya berencana ke Banjarmasin untuk mencari pekerjaan lain.

“Saya diajak ke Banjarmasin, dan di agen tiket itu rencananya menginap semalam dan berangkat esok paginya,” katanya.

Dia juga mengaku tidak mengetahui bakal dihajar sedemikian rupa oleh orang yang dicintainya itu. “Sebelum dipukuli itu saya diajak keluar dari penginapan, ayo kita keluar jalan-jalan,” katanya menirukan ajakan Fredianus.

Setelah keluar dari penginapan, mereka masuk ke salah satu gang dengan jalan sedikit menurun. Di lokasi yang saat itu sepi itulah Yasinta langsung dieksekusi hingga tak sadarkan diri.

“Kata orang-orang saya ditemukan di selokan, dan dimandikan sebelum diantar ke Psukesmas,” katanya.

Baca Juga:
Jelang Pernikahannya, Pria ini Buat Skenario Pura-Pura Meninggal, Alasannya Bikin Geleng-Geleng Kepala

Sementara itu Dokter Puskesmas Karang Mulya dr Lailatul Fitriyah mengungkapkan bahwa Yasinta mengalami luka-luka yang diduga akibat benda tumpul di bagian wajah. Namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab luka robek di lengan dan paha kananya.

“Kalau lebam-lebam di wajah dan juga di bibir bisa dimungkinkan karena pukulan tangan atau bisa juga dengan pukulan benda tumpul lain. Namun untuk luka robek di lengan dan paha saya belum bisa memastikan penyebabnya,” katanya.

Selain luka-luka itu, lanjut dokter berhijab ini, pihaknya baru mengetahui ada luka bakar di bawah pusar dan melebar ke selangkangannya setelah korban menjalani perawatan hari ketiga.

“Selasa kemarin kita baru tahu kalau ada luka bakar di bawah pusarnya, cukup lebar. Kita tahu setelah mencium aroma tak sedap dan alas tidurnya basah karena luka itu mengeluarkan cairan,” terangnya.

Luka itu tidak terdeteksi karena saat dibawa ke Puskesmas, pihaknya fokus menangani luka-luka yang terjadi akibat penganiaan yang tampak dari luar. Selain itu korban juga tampak sedikit tertutup sehingga tidak menceritakan bahwa ada luka lain yang dideritanya.

Baca Juga:
Memiliki Nama Unik, Pria Asal Tegal Justru Mendapat Tawaran Spesial Dari Netizen

“Kemungkinan malu atau bagaimana, karena lokasinya ada di daerah sensitive. Dan saat kita tangani kemarin juga terlihat korban sedikit malu, kita memaklumi saja yang penting saat ini sudah kita berikan obat untuk luka bakar tersebut,” terangnya.

Pj Kepala Desa Amin Jaya Ritawati mengatakan bahwa pihaknya telah mencoba menghubungi perusahaan untuk memastikan apakah suami Yasinta ini bekerja di sana. Kemudian kita lansgung berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

“Sejak kemarin saya datangi dan bantu membelikan pakaian ganti, karena ternyata di sini tidak ada keluarga,” katanya.

Terpisah Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Ancas Apta Nirbaya membenarkan kejadian tersebut. Anggotanya sudha mendatangi korban dan laporan sudah masuk ke Polsek Pangkalan Banteng.

“Sementara kita kumpulkan data-data dulu, dan korban sudah mulai bisa diajak berkomunikasi. Namun kita tunggu dulu sampai benar-benar sehat untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” katanya. (Dil)

Komentar

Terbaru