MANAberita.com — SIFILIS adalah infeksi bakteri yang sering menular melalui hubungan seksual, baik seks vaginal, oral, maupun anal. Terkadang, penyakit ini juga bisa menyebar lewat ciuman atau kontak tubuh lain.
Sifilis adalah infeksi bakteri yang sering menular melalui hubungan seksual.
Ibu hamil juga bisa menularkannya ke sang bayi. Kondisi ini dinamakan dengan sifilis kongenital. Jika terjadi pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang sangat serius berupa kecacatan hingga berujung pada kematian.
Apa Saja Gejala Sifilis?
Berdasarkan gejalanya, penyakit ini bisa dibagi menjadi 4 tahap, yaitu jenis primer, sekunder, laten, dan tersier. Pada tahap awal atau sifilis primer, gejala yang muncul meliputi:
Chancre
Muncul lesi atau luka kecil yang disebut chancre di area organ intim, anus, atau dalam rongga mulut. Penderita sering tidak menyadari kemunculan luka ini karena tidak terasa sakit.
Beberapa orang bisa mengalami lebih dari satu chancre yang umumnya muncul pada vagina, penis, dan di sekitar anus. Namun bagian lain tubuh, seperti bibir, dalam rongga mulut, bokong, dan jari, juga bisa menjadi lokasi pertumbuhannya.
Pembengkakan Kelenjar
Kelenjar getah bening leher, ketiak, dan pangkal paha akan tampak membengkak.
Pembengkakan kelenjar getah bening merupakan salah satu tanda Sifilis.
Gejala yang muncul pada jenis primer ini biasanya akan hilang dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Namun jika tidak disadari dan ditangani dengan baik, penderita akan merasakan gejala tahap sekunder yang umumnya terdiri dari:
Timbul ruam merah, biasa di telapak tangan dan kaki.
Muncul bercak-bercak putih dalam mulut.
Penebalan kulit yang mirip kutil, umumnya di sekitar anus dan dan vulva (bibir vagina).
Pusing.
Nyeri sendi.
Demam.
Pembengkakan kelenjar.
Rambut rontok, gejala ini bisa menyebabkan pitak pada pengidap.
Gejala-gejala di atas bisa datang dan pergi selama beberapa bulan sebelum akhirnya benar-benar hilang. Tetapi jangan lega dulu, tidak adanya gejala belum tentu menandakan Anda tidak memiliki penyakit ini.
Terkadang infeksi dapat menetap dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala, yaitu tahap laten. Tahap ini bisa bertahan selama puluhan tahun.
Jika tidak ditangani, bakteri bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menyebabkan komplikasi berupa demensia, kehilangan daya ingat, gangguan pengelihatan dan gangguan jantung, serta stroke.
Tahap inilah yang disebut tahap tersier. Meski masih mungkin sembuh dari infeksi, dampak dari komplikasi umumnya bersifat permanen.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengobati penyakit ini sejak tahap awal. Periksakanlah diri Anda ke dokter bila merasakan gejala yang mencurigakan agar terhindar dari komplikasi berbahaya.
Apa Penyebab Sifilis?
Penyakit menular ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini tidak bisa menular tanpa kontak langsung terhadap lesi sifilis. Artinya, seseorang tidak akan tertular jika memakai dudukan toilet, pakaian, atau peralatan makan yang sama dengan penderita.
Penularan sifilis terjadi ketika seseorang berhubungan intim dengan penderita. Bakteri juga bisa menular jika Anda tidak sengaja menyentuh lesi yang muncul akibat penyakit ini. (Dil)