Ngeri, Duel dengan Harimau, Kepala Penebang Kayu di Riau Terluka Parah

  • Senin, 04 Maret 2019 - 10:44 WIB
  • Viral
Korban duel dengan harimau
Korban duel dengan harimau

MANAberita.com — MARIDAN tak menyangka, aktifitas nya menebang kayu di Sungai Rawa Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil, Riau Sabtu (02/03) siang berbuntut kejadian yang mengerikan.

Melansir Riauaktual, saat sedang bekerja menggesek kayu, warga setempat ini tidak menyadari ia diawasi harimau yang merupakan penghuni hutan tersebut.

Melihat korban adalah santapan siang, Satwa diduga harimau itu langsung menyerang korban dari belakang. Sehingga punggung dan bagian kepala mengalami luka-luka.

Dalam kondisi kesakitan, korban langsung berteriak minta tolong. Sehingga dua temannya Bujang dan Nahar langsung merespon.

”Saksi Bujang membantu korban dengan melepaskan gigitan harimau menggunakan tangan. Sementara itu, Nahar temannya langsung berlari mencari pertolongan,” kata Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra.

Tak berapa lama, Nahar temannya tiba bersama Edi langsung mencoba mengganggu harimau tersebut. Namun, harimau tak juga melepaskan gigitan dan cengkramannya.

”Saksi mengatakan, korban terlepas dari ancaman harimau, karena berkali-kali menendang tubuh harimau,” ungkap Christian.

Setelah merasa aman, kemudian empat sekawan itu langsung lari menyelamatkan diri. Dengan membawa Mardian ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapat pertolongan Medis.

”Tadi malam pasca menerima laporan dari kapolsek Gaung, saya langsung perintahkan kapolsek agar bentuk tim untuk mencari harimau tersebut dan berkoordinasi dengan pak camat juga tiga pilar serta BBKSDA,” beber Cristian.

Selain itu, petugas juga diminta memberikan himbauan kepada masyarakat agar saat ini tidak pergi ke hutan mencari kayu.

Baca Juga:
Kejam! Jasad Bayi ini Dibuang Oleh Orang Tuanya di Kandang Ayam

”Informasi terbaru, korban saat ini masih dirawat di RSUD,” kata Rony.

Proses penangkapan harimau ini, pihaknya mengatakan, pola penanganannya sama dengan penangkapan Bonita.

Menurut, Mahfud Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, terkait serangan harimau di Desa Gaung, Inhil mengobati, begitu mendapatkan informasi tim langsung turun ke rumah sakit. Pertama anggota langsung meminta keterangan korban dan saksi-saksi.

Anggotanya, kata Mahfud, masih disana masih meminta keterangan para korban dan saksi. Selanjutnya, tim kita akan mendatangi tempat kejadian.

”Saat ini saya belum dapat laporan dari lapangan,” kata Mahfud.

Baca Juga:
Ditinggal Suami Bekerja, Mahmud 4 Anak Nyaris Diperkosa dan Dibunuh Pecandu Narkoba

Lokasi penyerangan kata Mahfud merupakan area berburu satwa ganas itu. Namun, pihaknya belum mengetahui pasti dimana.

”Informasinya, lokasi itu diantara Sungai Rawa dan Desa Gaung,” beber Mahfud.

Petugas yang turun kata Mahfud, juga ikut serta petugas medis hewan. Dengan membawa alat kerangkeng.

”Tapi setelah ke rumah sakit, selanjutnya petugas kita akan meminta keterangan keluarga dan warga sekitar serta saksi-saksi,” kata Mahfud.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan akan segera mengirim tim penembak jitu serta kerangkeng ke lokasi serangan harimau sumatera hingga melukai warga di Kabupaten Indragiri Hilir.

Baca Juga:
Setahun Menikah dan Belum Punya Anak, Pria ini Terkejut Saat Tahu Istrinya Adalah Laki-laki

”Kita telah kirim tim pertama untuk memastikan lokasi kemunculan dan serangan harimau tersebut. Setelah dipastikan lokasi persisnya, kita akan segera kirim lagi terdiri penembak jitu serta kerangkeng besi,” kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Mahfud.

Mardian, warga Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir diduga diserang harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat sedang mencari kayu di hutan pada Sabtu kemarin (02/03)

Akibatnya, pria berusia 31 tahun itu mengalami luka cukup parah, terutama pada bagian kepala dan punggung. Hingga hari ini, Mahfud mengatakan korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit setempat.

Saat ini, Mahfud mengatakan tim masih terus berupaya menggali informasi dari korban serta dua rekan korban yang menyaksikan kejadian serangan si raja rimba tersebut.

”Teman-teman kita masih terus menggali informasi dan berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri di sana. Lokasi persisnya belum tahu, karena informasi sementara di Sungai Gaung. Begitu kita tahu, langsung segera kirim tim ke sana,” jelasnya.

Baca Juga:
Viral! Pria di Bengkalis Jadi Tersangka usai Pasang Bendera di Leher Anjing

Kepala Polres Indragiri Hilir, AKBP Christian Rony Putra menjelaskan dirinya telah memerintahkan langsung Kapolsek Gaung untuk ke lokasi serangan harimau tersebut. Dia juga meminta kepada anggotanya untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan BBKSDA Riau guna penanganan lebih lanjut.

”Saya telah perintahkan Kapolsek Gaung untuk membentu tim pencari harimau tersebut dan berkoordinasi dengan Pak Camat juga tiga pilar serta BBKSDA,” kata Rony.

Berdasarkan kejadian sebelumnya, konflik harimau dan manusia berulang kali terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kejadian pertama yang masih segar diingatan adalah kemunculan harimau betina dewasa bernama Bonita.

Petugas membutuhkan waktu hingga empat bulan lamanya untuk menangkap si kucing belang tersebut, sebelum berhasil ditembak bisu pada April 2018 lalu. Proses pencarian dan penangkapan itu menjadi yang terlama di Indonesia. Selama periode itu, Bonita telah membunuh dua manusia, tempat jelajah dia di PT THIP pada Januari dan Maret 2018. Keduanya adalah seorang perempuan bernama Jumiati dan laki-laki bernama Yusri.

Selanjutnya, lagi-lagi harimau muncul di Indragiri Hilir, tepatnya Pulau Burung. Namun, petugas hanya membutuhkan waktu kurang dari dua pekan sebelum harimau jantan yang sempat terjebak di lorong-lorong pasar di wilayah itu berhasil ditembak bius dan ditangkap. (Ila)

Komentar

Terbaru