MANAberita.com — SENATOR Australia Fraser Anning mengaku tak menyesal usai memukul seorang remaja yang menghantamkan sebutir telur kepada dirinya. Ia menegaskan remaja tersebut memang pantas dihukum.
Anning ‘diserang’ telur oleh seorang remaja atas pernyataan kontroversial terkait penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Anning menilai penembakan tersebut diakibatkan terlalu banyaknya imigran Muslim di Selandia Baru.
Menggelar konferensi pers di Brisbane, Senin 18 Maret 2019, Anning langsung mengomentari soal ‘bocah telur’ yang viral di media sosial.
“Saya menamparnya di bagian wajah. Seharusnya tamparan itu diberikan oleh ibunya jauh-jauh hari, karena remaja tersebut sudah bertindak sangat nakal,” tutur Anning, seperti dilansir dari laman Axios, melalui Medcom.
“Saat seseorang memecahkan telur ke bagian kepala Anda, pasti Anda juga akan bereaksi dan membela diri,” lanjut dia.
Ucapan kontroversial Anning soal Muslim dan juga pemukulan terhadap remaja di Melbourne dikecam keras Perdana Menteri Scott Morrison. Senat Australia bahkan berencana melayangkan kecaman resmi terhadap Anning.
Mengomentari pertanyaan mengenai rencana Senat Australia, Anning menjawab; “Semua (kecaman) itu tidak terlalu menyakitkan.”
Insiden ‘bocah telur’ juga memicu munculnya sebuah petisi untuk menyingkirkan Anning dari parlemen Australia. Petisi tersebut sudah ditandatangani oleh sekitar satu juta orang.
‘Satu juta orang dari Australia, walau saya tidak yakin mereka semua dari Australia, telah menandatangani petisi. Namun saya juga yakin masih banyak orang di luar sana yang senang saya masih menduduki jabatan ini,” ungkap Anning.
Minggu 17 Maret, PM Morrison menilai Anning bertindak di luar batas. Berbicara kepada awak media, PM Morrison menyebut, “aturan hukum maksimal sebaiknya diterapkan kepada Senator Anning.”
Pemimpin Senat Australia Mathias Cormann mengonfirmasi pihaknya berencana mengecam secara resmi Senator Anning. Kepala oposisi di Senat Australia, Penny Wong, juga sepakat dengan Cormann dan berencana mengecam keras Senator Anning.
“Senator Anning (tidak menyalahkan korban dan justru) menyalahkan para korban kejahatan, dan juga menghina masyarakat berdasarkan agama tertentu. Sikap semacam itu tidak merefleksikan opini Senat atau Masyarakat Australia,” tegas Penny Wong. (Dil)