MANAberita.com — PENCULIKAN anak perempuan Sekolah Dasar (SD) marak terjadi di Kota Kendari. Dalam lima hari terakhir terdapat beberapa kejadian penculikan yang membuat warga heboh.
Kasus penculikan pertama kali terjadi pada Sabtu (27/04), yaitu Dua orang anak perempuan Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari dilaporkan hilang ke Polsek Kemaraya setelah dijemput orang yang tidak dikenal.
Melansir Tribun Medan, Namun keduanya ditemukan selamat di sekitar Eks MTQ Kendari pukul 00.00 Wita. Namun perhiasan seperti anting-anting yang dipakai korban, hilang diambil pelaku.
Di hari yang sama penculikan terhadap anak SD juga terjadi di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia.
Seorang bocah perempuan ber Inisial R (9) diculik pria paruh baya saat disuruh ibunya ke Pasar Anduonohu untuk membeli tempe sekira pukul 11.30 Wita.
Saat korban berjalan kaki ke pasar, pria parih baya yang mengendarai sepeda motor matic merah mengajaknya pergi dan mengaku sebagai teman bapaknya.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Anduonohu, Pelda Abdul Haris menceritakan bahwa pelaku pun langsung dibawa menuju daerah hutan Nanga-nanga, masuk dalam rumah yang ada di perladangan.
Saat di rumah tersebut terjadi pemaksaan dan pengancaman terhadap korban, yaitu jika berteriak akan dibunuh. Korban pun akhirnya diperkosa pelaku.
Setelah selesai diperkosa, korban kemudian diantar kembali ke Pasar Anduonohu dan ditinggalkan oleh pelaku sekira pukul 13.00 Wita.
Korban yang sudah lemah, berjalan pulang dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke ibunya. Ketika kejadian tersebut, ayahnya sedang bekerja dan tidak ada di rumah.
Ibu R kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia. Setelah identitas diambil dan dibuatkan laporan polisi, pada pukul 17.00 Wita, R dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk divisum.
“Sampai jam lima sore, anak itu masih mengeluarkan darah di alat vitalnya. Bahkan di kakinya banyak darah yang mengering. Dan anak ini bilang, seperti mau terpisah pahanya lantaran sakitnya itu,” jelas Pelda Abdul Haris.
Setelah kejadian, R takut dan enggan berbicara pada bapaknya. Ibunya merasa shock dengan kejadian yang menimpah anaknya, dan pelaku sedang dikejar oleh polisi.
Esoknya, Senin (29/04) Kota Kendari pun kembali geger, dimana Tim Buru Sergap (Buser) Polres Kendari berhasil menyelamatkan seorang bocah SD yang diculik orang tidak di kenal.
Korban berhasil diselamatkan oleh aparat, setelah beberapa jam diculik dan disandera oleh pelaku di tengah hutan Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Korban dikabarkan awalnya dijemput ke sekolah, pelaku mengaku adalah kenalan korban, namum usai korban mau dibawa, pelaku pun menyekapnya di tengah Hutan Nanga-nanga.
Kabar diculiknya bocah berinisial AP tersebut pun diketahui polisi dan langsung melakukan pengejaran, hingga korban berhasil diselamatkan oleh polisi.
Namun pelaku melarikan diri ke dalam Hutan Nanga-nanga.
“Korban berhasil kita selamatkan dari tangan pelaku dan saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, untuk menjalano proses visum dan perawatan,” ujar Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Diki Kurniawan.
Saat penyelamatan ini Polisi berhasil menemukan barang-barang yang diduga milik pelaku, yaitu sebuah sepeda motor korban, dan dompet yang berisi identitas pelaku.
Dari kartu identitas yang ditemukan polisi ternyata pelaku adalah mantan anggota TNI berinisial AP yang pernah bermarkas di kesatuan Yonif 725 Woroagi.
Dandim 1417 Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya membenarkan bahwa pelaku adalah mantan anggota TNI yang sudah disersi dari kesatuannya.
AP sebelum dipecat dari TNI menyandang pangkat Prada.
Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya turun membantu polisi melakukan pengejaran terhadap AP yang kini masih bersembunyi di dalam hutan.
Dalam proses pencarian ini hutan Nanga-nanga pun sudah dikepung oleh pasukan gabungan TNI dan Polisi, dan mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan pelau di dalam hutan.
Dari laporan korban lain, pelaku diketahui sudah enam kali melakukan penculikan dan pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur.
“Betul, penculikan anak perempuan, korbannya saat ini sudah mencapai enam orang,” ujar Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaedi di RS Bhayangkari, Kendari, Senin (29/4/2019).
Tim gabungan TNI/ Polri, Rabu (1/5/2019), menangkap pelaku penculikan dan kekerasan seksual terhadap anak perempuan di Kendari.
Pelaku yang merupakan mantan anggota TNI AD diamankan petugas saat bersembunyi di kolong rumah warga di lorong Jati Raya, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, pagi tadi.
Warga sekitar yang ikut menyaksikan penangkapan geram dan berusaha memukul pelaku yang bernama lengkap Adrianus Patian (25) itu. Beruntung aksi main hakim sendiri itu berhasil dicegah petugas TNI dan Polri.
Pelaku kemudian digiring masuk ke dalam mobil polisi, kemudian dibawa ke Kantor Polisi Militer (POM) Kendari.
Dandim 1417 Kendari Letkol Fajar Lutfi Haris Wijaya mengatakan, saat ini pelaku sudah diserahkan ke Denpom untuk diproses lebih lanjut.
“Dia sembunyi di bawah kolong rumah warga saat ditangkap, dan kami serahkan ke Denpom untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami pastikan proses hukum, dan terima kasih kepada Kapolres Kendari yang ikut membantu penangkapan pelaku,” ungkap Fajar, di kantor POM Kendari, Rabu siang.
Pelaku menjadi buronan polisi sejak tiga hari lalu karena diduga telah melakukan penculikan dan kekerasan seksual terhadap enam bocah perempuan di Kota Kendari.
Bahkan, sebelum ditemukan, pelaku sempat bersembunyi dalam kawasan hutan Nanga Nanga Kendari.
Polisi dan TNI AD menurunkan personel untuk menangkan eks anggota batalyon yonif 725 Woroagi Kendari itu, namun tak berhasil ditemukan.
Kapolres Kendari AKBP Jemmy Junaidi mengatakan, ada enam anak perempuan sekolah dasar yang diculik dan menjadi korban kekerasan seksual pelaku.
Dalam melancarkan aksinya, pelaku berpura-pura sebagai orang suruhan orangtua yang diutus untuk menjemput korban di sekolah.
“Jadi, laporan yang kami terima, rata-rata korban diculik oleh pelaku di sekolah saat jam pulang. Hampir semua korban mendapat perlakuan kekerasan seksual, bahkan salah satu korban harus menjalani operasi di rumah sakit,” kata Jemmy. (Dil)