Gadis Dibawah Umur di Sampit Diperkosa 5 Remaja Sambil Divideokan dan Disebarkan

  • Kamis, 20 Juni 2019 - 00:13 WIB
  • Kriminal

MANAberita.com — SEORANG gadis diperkosa 5 remaja sambil divideokan dan disebarkan oleh para pelaku.

“Empat pelaku sudah ditangkap, sedangkan satu orang lainnya masih buron,” ujar Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel saat ekspos kasus tersebut, Selasa, 18 Juli 2019.

Dari empat terduga pelaku, tiga di antaranya masih di bawah umur. Sedangkan seorang lainnya sudah berusia 18 tahun 4 hari.

“Tiga pelaku masih di bawah umur, satu orang sudah di atas 18 tahun,” kata Rommel.

Melandir borneonews, dari kasus pemerkosaan tersebut, aparat mengamankan barang bukti berupa pakaian korban.

Aksi pemerkosaan tersebut terjadi pada 21 April 2019. Di sebuah pondok kosong di salah satu desa di Kotim. Namun baru dilaporkan pada pada 15 Juni 2019. Setelah video aksi bejat para pelaku tersebar di masyarakat.

Baca Juga:
Terkapar dan Diabaikan Pengguna Jalan Lain, Korban Kecelakaan dj Pasuruan Justru Ditolong Pengendara Sespan ‘Butut’

“Setelah video tersebut tersebar, kami mendapatkan laporan. Dan langsung melakukan penyelidikan dengan mendatangi orang tua korban,” terang Rommel.

Saat itu, orang tua korban tidak mengetahui aksi para pelaku. Karena sang anak tidak berani bercerita. Namun, setelah diintrogasi petugas, ia mengakui bahwa telah menjadi korban pemerkosaan.

Mendapatkan informasi tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku.

Baca Juga:
Ratu Keraton Agung Sejagat Ngaku Diperlakukan Bak Teroris di Penjara, Polisi: Dia Diberi Makanan Tapi Tidak Dimakan!

“Pelaku ada lima orang. Mereka melakukan aksi dengan tugas masing-masing. Ada yang menyetubuhi, ada yang mencabuli, dan ada yang memegangi dan membekap mulut korban, serta seorang lainnya merekam aksi mereka tersebut,” ujar Kapolres.

Peristiwa bejat itu bermula saat korban bersama temannya sedang mencari buah dan melintas di depan pondok kosong yang saat itu menjadi tempat para pelaku berkumpul.

Setelah itu, korban sendiri mengantar teman-temannya. Saat pulang, para pelaku memanggil kembali korban melalui pesan di Facebook. Korban lalu kembali ke pondok tersebut, dan di situlah para pelaku beraksi. (Ila)

Komentar

Terbaru