Dianggap Buat Malu Keluarga Karena Kerap Posting Foto Sensual, Selebgram ini Dibunuh Abangnya Sendiri!

Selebgram dibunuh abangnya sendiri

 

Selebgram dibunuh abangnya sendiri

MANAberita.com —SEORANG selebgram terkenal asal Pakistan, Qandeel Baloch, dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri karena selfie yang diunggah di media sosial dianggap tidak pantas.

Pembunuhan ini terjadi pada tahun 2016 lalu.

Dan baru-baru ini, pengadilan menjatuhi pelaku dengan hukuman penjara seumur hidup, setelah dinyatakan bersalah.

Pelaku, Muhammad Waseem, mengaku sengaja membunuh saudarinya, karena dianggap membawa malu bagi keluarga.

Enam lainnya dibebaskan, termasuk dua saudara laki-laki Baloch yang lain, sepupunya, seorang tetangga, seorang sopir, dan seorang ulama Muslim.

Melansir Tribun Medan, Baloch, yang nama aslinya adalah Fauzia Azeem, disebut sebagai ‘Kim Kardashian’ Pakistan dan memiliki karir model modeling di belakang ketenaran media sosialnya.

Baloch banyak mengunggah foto dan video di Facebook yang dianggap provokatif.

Dalam berbagai unggahannya, dia sering menulis bahwa dia berusaha mengubah pola pikir konservatif orang-orang di Pakistan.

Baca Juga:
BPJS Ketenagakerjaan Buka Suara Perihal Aturan Pencairan JHT Usia 56 Tahun

Ia pun kerap mendapat ancaman, tapi dia tak berhenti membuat postingan secara online.

Kasus kematiannya mengejutkan publik Pakistan, dan banyak warganet menunjukkan kesedihan melalui media sosial.

Sebelum pelaku pembunuhan terungkap, anggota keluarga sempat menyalahkan beberapa nama, termasuk seorang ulama, Mufti Abdul Qafi, karena sempat berfoto bersamanya sebulan sebelum kematian.

Baca Juga:
Stttt! Inilah Cara Ampuh Buat Istri Kewalahan Sampai Minta Ampun di Atas Ranjang

Sementara itu, pihak keluarga mengatakan bahwa mereka telah memaafkan Waseem atas perbuatan kejinya.

Setiap tahun, ada ratusan wanita di Paskistan yang meninggal dibunuh oleh anggota keluarga karena dianggap merusak “kehormatan” keluarga.

Itu bisa termasuk wanita yang kawin lari, bergaul dengan pria atau pelanggaran lain terhadap nilai-nilai konservatif yang mengatur wanita di negara itu. (Dil)

Komentar

Terbaru