MANAberita.com — BUDAYA mengenakan makeup atau riasan wajah kini bukan hanya tenar dikalangan wanita dewasa saja.
Nyatanya mengenakan riasan wajah ini sudah banyak digeluti oleh wanita remaja yang masih duduk di bangku sekolah.
Akan tetapi tidak semua staf di sekolah rupanya senang dengan budaya mengenakan riasan wajah di sekolah.
Seperti kasus yang satu ini, seorang staf di sebuah sekolah harus menunggu di depan gerbang untuk menjadi ‘eksekutor’.
Ternyata guru laki-laki ini berdiri di depan gerbang dan didampingi ember berisi air serta ‘kain pel’ yang seperti handuk itu.
Ia menunggu murid-muridnya datang yang mengenakan riasan pada wajahnya. Hal ini diketahui dari video yang diunggah kanal YouTube Foolishness.
Video yang nampaknya direkam melalui ponsel itu menampilkan seorang guru lelaki yang tengah sibuk menghapus kosmetik dari wajah siswinya.
Dia terlihat memegang kepala setiap siswinya dan mulai menggosok wajah mereka dengan kain kasar itu.
Setelah eksekusi itu baru siswi tersebut diperbolehkan melewati gerbang sekolah dan bergabung dengan teman-temannya.
Diyakini insiden itu terjadi di Sekolah Menenngah No. 3 Kabupaten Sansui di Qiandongnan, Guizhou, Cina.
“Siswa tidak boleh memakai makeup ke sekolah. Kita harus terus melakukan penyuluhan kepada mereka.” Ujar Mr. Lu selaku wakil kepala sekolah.
“Beberapa dari mereka memakai makeup tebal untuk menarik perhatian dari siswa lainnya.” Tambah Mr. Lu.
Rekaman tersebut tentu membuat pihak orangtua berbagi pendapat tentang hukuman yang satu itu.
“Kami (orangtua) mengirim anak-anak kami ke sekolah karena kami ingin mereka belajar,” ujar Ms. Yang salah satu orangtua murid.
“Jika mereka mempunyai kebiasaan memakain riasan pada usia muda, tidak ada gunanya apa yang mereka pelajari.” Tambahnya.
Beberapa orang khawatir para siswa dapat mengalami infeksi silang karena kain yang digunakan sang guru.
“Guru menggunakan kain yang sama untuk menghilangkan riasan setiap siswa. Siswa dengan kulit sensitive bisa saja terinfeksi.”
“Tidak bisakah dia menggunakan tisu sekali pakai? Ini sangat kotor dan menjijikkan.” (Dil)