Setahun Menikah dan Tak Kunjung Punya Anak, Pria ini Kaget Tahu Istrinya Ternyata Laki-Laki

MANAberita.com — PRIA menyukai, mencintai wanita, dan keduanya menikah adalah hal yang alamiah dan sangat wajar.

Sebab sudah kodrat dan alamiahnya seorang pria mencintai wanita dan menikah dengannya. Yang tidak wajar dan bertentangan dengan kodrat juga kehendak alam, bilamana yang terjadi sebaliknya, peria menyukai dan menikai pria, ataupun wanita mencintai dan menikahi wanita.

Nah, setelah pria dan wanita memadu kasih lalu menikah, harapannya adalah ingin bisa hidup bahagia dan mempunyai keturunan, alias anak yang sehat, lucu, pintar, juga soleh.

Banyak pasangan yang menikah mengakui hidupnya menjadi lengkap setelah dikaruniai momongan.

Tapi sayang, tidak semua pasangan bisa mendapatkan hal tersebut. Sebab pada beberapa pasangan karena alasan satu dan lain hal, tidak bisa memiliki anak yang mereka harapkan.

Pasangan dari China ini, sang suami berasal dari Hunan, satu tahun sudah menanti kehadiran buah hati setelah pernikahannya.

Tapi sang istri tak kunjung hamil.

Ternyata, tak kunjung hamil istrinya itu karena sebuah alasan yang membuat si suami tidak habis pikir dan frustasi.

Baca Juga:
Tersinggung Ditagih Hutang, Pria Asal Kendal Nekat Bunuh Wanita Paruh Baya

Bagaimana tidak, ternyata istrinya adalah seorang laki-laki.

Jadi dirinya menikah dengan sesama jenis, dan itu tidak diketahuinya sama sekali sejak awal berkenalan hingga menikah.

Ternyata yang syok dan frustasi bukan hanya dirinya, istrinya yang akhirnya ketahuan laki-laki pun syok.

Sebab dirinya sedari kecil hingga menikah secara fisik dan keseharian adalah perempuan. Karenanya dirinya menyukai pria dan menikah dengan pria.

Kisahnya terungkap setelah Xiaouhui (nama samaran istri) dari Hunan Xiangtan dinikahi oleh seorang pria karena dikiranya ia seorang wanita.

Xiaouhui memang terlihat memang seperti wanita, ia memiliki payudara, dan alat kelamin wanita dan juga air ketuban.

Dirinya, saudaranya, orangtuanya, juga temannya pun yakin Xiaouhi adalah seorang wanita.

Baca Juga:
Ngeri! Harimau yang Memangsa Warga di Sumsel Ternyata Lebih dari Satu Ekor

Nah, karena secara alami terlihat seperti wanita pada umumnya, si pria yang menjadi suaminya berpikir ia adalah seorang wanita tulen, maka ia dinikahi.

Namun, sayang setelah terlanjur dinikahi, setahun setelahnya barulah terungkap bahwa istrinya adalah seorang laki-laki.

Hal itu terungkap setelah setahun menikah tak dikaruniai anak, padahal sudah berhubungan intim dengan normal.

Xiaohui di bawa ke rumah sakit untuk melakukan perawatan, ketika dokter memeriksanya tampilan kromosomnya adalah “46XY” dan dia dapat dinilai sebagai seorang laki-laki.

Hasil pemeriksaan yang menunjukkan kromsomnya adalah pria

Karena tidak percaya, Xiaohui pergi ke rumah sakit lain untuk diperiksa, akhirnya dikonfirmasi sebagai “cacat seksual”, yaitu, “seks ganda.”

Dokter mengatakan bahwa displasia gonda Xiaohui lebih tidak terlihat di tubuh.

Baca Juga:
Bukan Keracunan Kopi! Inilah Penyebab 4 Pria di Serpong Kejang-Kejang di Pinggir Jalan

Namun, karena dia memiliki lebih banyak estrogen, dia lebih condong ke wanita daripada pria.

Seks ganda pada seseorang sebenarnya bukan hal baru di dunia medis.

Kelamin ganda memang lebih sering terjadi pada manusia yang tampaknya seperti wanita.

Secara umum, kelainan perkembangan seksual kelamin ganda sebenarnya bisa didiagnosis sebelum kelahiran bayi.

Bayi yang secara genetik lahir sebagai perempuan (dengan dua kromosom X) bisa menunjukkan tanda-tanda atau gejala, meliputi:

  • Pembesaran klitoris, yang dapat menyerupai penis kecil
  • Tertutupnya labia (bibir vagina), atau labia yang terdiri dari lipatan dan menyerupai skrotum
  • Benjolan yang terasa seperti testis di penyatuan labia

Adapun bayi yang secara genetik terlahir laki-laki (dengan satu kromosom X dan satu kromosom Y) bisa menunjukkan gejala-gejala kelamin ganda, antara lain:

  • Kondisi di mana saluran sempit yang mengangkut urine (air kencing) dan air mani tidak sepenuhnya membentang hingga menjangkau ujung penis
  • Penis yang kecilnya tidak normal dengan bukaan uretra lebih dekat ke skrotum
  • Tidak adanya salah satu atau kedua testis pada apa yang terlihat seperti skrotum
  • Testis tidak turun dan skrotum yang kosong dan terlihat seperti labia dengan atau tanpa mikropenis (penis berukuran sangat kecil)

Mengenai kondi ini mengutip laman urologyhealth.org, jika ada yang salah dengan proses ini namanya sexual development disorder (DSD).

Baca Juga:
Coba Baju Pengantin, Wanita ini Justru Terancam Dipenjara, Kenapa?

DSD disebabkan oleh hormon. Alat kelamin bisa berkembang dengan cara yang tidak terlihat normal. Mereka bisa tidak jelas atau “ambigu.”

Seorang bayi dapat memiliki fitur dari kedua jenis kelamin. Istilah medis “interseks” juga digunakan untuk menggambarkan alat kelamin yang ambigu.

Penting dipahami DSD tidak sama dengan trans seksual alias trans gender.

Seorang waria alias trans gender adalah orang yang tidak melihat diri mereka sendiri sebagai jenis kelamin mereka.

Sedangkan DSD berbeda. Mereka disebabkan oleh hormon yang mengubah cara janin berkembang.

DSD dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti yang pernah dialami oleh Xiaouhui saat kecil, sekitar usia 15 tahunan.

  • Organ seks yang tidak terlihat pria atau wanita
  • Menstruasi dapat dimulai pada usia yang dini, dan hal ini dialami oleh Xiaouhui.
  • Ketidakseimbangan hormon atau elektrolit
  • Hipospadia dapat terbentuk. Di sinilah pembukaan penis tidak di ujung, dan testis belum jatuh

Untuk menegakan diagnosis yang tepat DSD, dan menentukan jenis kelamin yang tepat, tes dan pemeriksaan ini yang harus dijalani:

Baca Juga:
Pria Pengangguran Pukuli Istri Ke-7-nya dengan Barbel Karena Mencoba Kabur
  • Pemeriksaan fisik organ seks luar
  • Tes darah untuk menunjukkan tingkat kromosom dan hormon anak Anda
  • Tes USG atau MRI untuk melihat organ dalam
  • Genitogram untuk melihat organ seks bagian dalam. Ini termasuk sinar-X dan kateterisasi lubang antara alat kelamin dan anus. Ini akan menunjukkan uretra dan ukuran vagina, jika ada. Tes ini bermanfaat untuk merencanakan operasi.
  • Biopsi, untuk menguji jaringan gonad di bawah mikroskop
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, studi penyelidikan gen dapat membantu. Sebagai contoh, studi kromosom dengan kariotipe akan membantu menentukan 44XY DSD.

Seringkali, kadar hormon yang sangat tinggi atau rendah ditemukan dalam darah. Ini memberitahu dokter Anda penyebab DSD. Setelah dikenali, kadar hormon seringkali dapat diperbaiki.

Diagnosis yang jelas akan membantu mendefinisikan fungsi seksual dan kesuburan. Juga, ini akan membantu orang tua tahu apa yang diharapkan pada masa pubertas.

Semua ini membantu ketika mendefinisikan jenis kelamin bayi dan menemukan perawatan.

Setelah diagnosa ditegakan, baru melakukan rencana selanjutnya yaitu treatmen.

Perawatan dan dukungan untuk kesejahteraan emosional anak adalah yang pertama dilakukan.

Perawatan tergantung pada apa yang menyebabkan masalah. Perawatan seringkali melibatkan operasi rekonstruktif.

Ini akan menghapus atau membuat organ seks yang tepat. Ahli bedah dengan pengalaman dapat menawarkan hasil yang terlihat sangat normal. Terapi penggantian hormon (HRT) juga sering menjadi bagian dari rencana perawatan.

Baca Juga:
Bak di Film Horor, Pria di Probolinggo Bongkar Makam dan Bawa Jasad Ibunya Karena Rindu

Untuk anak perempuan dengan hiperplasia adrenal kongenital ringan, pembedahan mungkin tidak diperlukan.

Terapi hormon mungkin yang dia butuhkan. Ketika ketidakseimbangan dikelola, dia bisa hidup normal. Jika vagina tersumbat, pembedahan akan membantu. Ini sering dilakukan dalam 12-18 bulan pertama kehidupan.

Dengan operasi vagina, perawatan diambil untuk melindungi sensitivitas klitoris. Tujuannya adalah untuk mencegah cedera pada saraf sensorik dan suplai darah.

Seringkali, lubang baru dengan operasi vagina tipis. Lebih banyak operasi mungkin diperlukan saat anak tumbuh. Atau, latihan untuk “meregangkan” pembukaan dapat dilakukan sebelum aktivitas seksual dimulai.

Operasi untuk anak laki-laki dengan hipospadia parah sering berhasil. Ini membentuk penis yang lebih panjang dan bebas yang dapat terlihat normal.

Setiap pemisahan kantung skrotum akan diperbaiki pada saat yang sama. Pembedahan dilakukan dalam satu atau dua tahap antara usia 6 dan 18 bulan.

Setelah sembuh, penis tumbuh sejalan dengan pertumbuhan fisik normal. Pembedahan tidak membahayakan kemampuan anak laki-laki untuk merasakan sensasi atau ereksi. (Dil)

Komentar

Terbaru