MANAberita.com – SEPASANG kakak beradik di Lampung hidup serba kekurangan, tak kunjung dapat bantuan dari tetangga, keduanya nekat memasak kucing untuk jadi santapan!
Belum lama ini viral kabar yang menggemparkan publik.
Kali ini tentang kakak beradik asal Lampung yang tega memakan kucing. Keduanya adalah Wagimin (45) dan Suyatno (35).
Bahkan mereka memasak daging kucing ini sebelum dijadikan santapan.
Mengutip Tribun Lampung (21/09), keduanya diketahui tinggal di Kabupaten Apung Utara, Lampung.
Lama disembunyikan, aksi Wagimin dan Suyatno akhirnya dibongkar oleh ketua RT setempat.
Ketua RT 02, Kelurahan Kelapa Tujuh, Suyatno mengaku tak tahu persis kapan kedua warganya itu menangkap dan memasak kucing.
Meski begitu, Suyatno sempat memergoki keduanya sedang mencacah daging kucing.
“Saya tanya itu kucing untuk siapa, dijawab Wagimin, untuk makan adik saya,” ujar Suyatno seperti dilansir Tribun Lampung.
Wagimin dan adiknya tak memakan hewan peliharaan ini hidup-hidup. Mereka mengolahnya dulu dengan dipotong kemudian digoreng.
“Dagingnya dimasak dengan ditambahkan bawang putih dan cabai merah yang diiris,” papar Wagimin.
Keduanya memiliki keterbatasan ekonomi dan tak ada yang membantu. Hal ini membuat mereka tega memakan daging kucing sebagai pengganti nasi.
“Makannya ya berdua dengan Yatno, habis tidak ada yang kasih makan,” pria paruh baya itu menambahkan.
Wagimin menambahkan jika kini ia dan adiknya sudah memiliki beras.
“Kalau sekarang sudah ada beras,” imbuh Wagimin.
Wagimin juga mengatakan jika rasa daging kucing sama dengan rasa daging ayam. Keduanya kini juga tinggal di sebuah rumah semi permanen yang nampak kumuh.
Sehari-hari mereka bekerja sebagai pemulung dengan mencari barang rosok. Namun keduanya tetap merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Cari rongsok sekarang gak laku, gak ada yang beli,” ucap Wagimin kemudian.
Tak kalah memprihatinkan, rumah yang disebut-sebut warisan orang tua itu bahkan tak dilengkapi pintu, jendela, maupun perabotan layaknya rumah pada umumnya.
Kondisi Wagimin dan Suyatno inipun dibenarkan oleh sang ketua RT, Suyatno yang mengakui kedua warganya itu memang hidup kekurangan.
“Keluarganya tidak ada, hanya berdua saja, untuk mencukupi kebutuhannya, hanya mengandalkan bantuan masyarakat,” tandasnya. (Ila)