MANAberita.com — MOTIF Maspuryanto tega membakar istri cantiknya, Putri Nalurita (19) diduga karena tak mau diceraikan.
Sebelum insiden pembakaran, pasangan pengantin baru ini cek-cok mulut. Putri ingin dibelikan HP baru. Namun Maspuryanto belum punya uang.
Setelah berulangkali bertengkar, Putri yang baru dinikahi Maspuryanto pada Agustus 2019 lalu, pulang ke rumah orang tuanya.
Beberapa hari kemudian, Putri kembali ke kos suaminya di Ketintang Baru, Gang II A, Nomor 3A Surabaya, Jawa Timur.
Putri datang bersama ibunya, Sumiati. Putri datang bukan untuk rujuk. Ia ingin mengambil barang-barang miliknya. Dia ingin bercerai.
Maspuryanto tak terima. Pasangan suami istri ini pun cekcok.
Maspuryanto kemudian menyiramkan bensin ke tubuh istrinya. Ia menyulut korek api dan membakar wanita yang baru dua bulan dinikahinya.
Melansir Riau Aktual, Insiden tersebut tersebut terjadi pada Selasa (15/10) sekitar pukul 09.07 WIB.
Sumiati, ibu Putri, yang sejak awal di luar kamar langsung masuk ke kos. Ia terkejut melihat anaknya terbakar.
“Ya Allah anakku,” ucap Sumiati kebingungan.
Beruntung Putri masih selamat. Ia masuk ke kamar mandi tetangga kosnya. Ia menyiram api di tubuhnya dengan air.
Meski begitu, rambut Putri terbakar. Demikian juga sebagian tubuhnya.
Sayangnya, saat kejadian berlangsung tidak banyak orang yang menolong. Maklum, kondisi kos sepi karena kamar bagian bawah belum terisi.
Setelah membakar istrinya, Maspuryanto kabur. Dia menaiki sepeda motor milik penjaga kos yang terparkir di luar gerbang kos-kosan.
Sumiati membawa Putri ke Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo dengan naik becak. Putri selamat, tapi mengalami luka bakar di wajah, dada atas, tangan kiri, dan kaki kiri.
Heri Suhandoyo, penjaga kos, menuturkan bahwa saat kejadian asap menutupi kamar Putri yang kebetulan berada di lorong paling barat.
Heri mengungkapkan bahwa api yang membakar Putri juga menjalar ke spring bed. Beruntung, api bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran atau PMK karena ada warga yang meminta bantuan.
Sembilan unit mobil PMK dikerahkan ke lokasi. Jika tidak ada petugas PMK, rumah kos dengan tujuh kamar tersebut bisa ludes terbakar.
“Saya berusaha padamkan api, sedangkan para tetangga cari bantuan,” ucapnya.
Heri menuturkan, sebelum kejadian, Putri dan ibunya memang terlihat mengemasi barang-barang. Yang didengar, Putri ingin minggat.
Istri Heri, Arning, mengungkapkan bahwa sekitar seminggu lalu Maspuryanto curhat bahwa istrinya meminta handphone (HP). Lantaran belum ada uang, dia meminta bantuan Arning untuk kredit HP.
“Waktu itu masih saya janjikan seminggu lagi,” ucapnya.
Arning mengungkapkan, Putri dan Maspuryanto menikah pada Agustus lalu. Mereka sama-sama berstatus janda dan duda. Suami Putri meninggal dunia setelah terjadi gempa bumi di Palu setahun lalu.
Setelah membakar istrinya, Maspuryanto menghubungi Arning untuk minta izin meminjam motornya. Namun, setelah ditelepon kembali, nomor Maspuryanto sudah berada di luar jangkauan alias tidak aktif.
Untuk mengetahui fakta yang terjadi, Tim Inafis Polrestabes Surabaya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mencari dan meneliti barang bukti. Di antaranya, korek api dan kasur yang terbakar.
Wakapolsek Gayungan AKP Widiantoro menegaskan bahwa hingga kini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
Polisi gerak cepat mengejar pelaku. Hanya dua hari setelah kejadian, polisi berhasil meringkus Maspuryanto di luar Kota Surabaya, Kamis (17/10).
“Telah dilakukan penangkapan terhadap tersangka (Maspuryanto),” ucap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. (Alz)