MANAberita.com – DIREKTORAT Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar InFest di River Side Restaurant di Komplek Benteng Kuto Besak Jalan Rumah Bari, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Selasa (08/10).
Mengusung tema Uang Kita Untuk Kita, DJPPR memilih Palembang sebagai kota ketiga untuk sosialiasinya.
Dengan tujuan mengajak dan memperkenalkan kepada masyarakat Palembang bahwa rakyat dan pemerintahan itu dekat dan saling melengkapi.
Sekaligus untuk menjelaskan pada masyarakat jika APBN adalah uang rakyat, tak hanya negara yang peduli, tapi masyarakat juga harus peduli.
Hal inilah yang membuat DJPPR menargetkan generasi milenial untuk menjadikan negara adil dan makmur, agar mempunyai daya saing dan kreatifitas untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat.
DJPPR juga mengajak generasi muda mulai mengenal investasi sejak dini.
Luky Alfirman selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, menjelaskan jika sengaja mengenalkan investasi pada generasi muda.
“Anak-anak jaman sekarang ini harus melek tentang investasi dan mulai mengenal resiko keuangan. Apalagi, anak-anak milenial ini kritis dan jauh lebih cerdas,” kata Luky.
“Jangan takut untuk mengenal dan investasi di usia muda,” tambahnya.
Sementara, Hadi Surono, selaku Manager Informasi Service DJPPR menuturkan jika masyarakat pun harus mengenali manfaat dan resiko investasi.
“Masyarakat harus paham dengan investasi, agar bisa membedakan mana investasi bodong dan mana yang benar. Tak hanya itu, masyarakat menyadari bahwa investasi bukan yang mewah, namun yang kecil-kecilan pun bisa.” Tutur Hadi.
MANAberita.com – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar InFest di River Side Restaurant di Komplek Benteng Kuto Besak Jalan Rumah Bari, 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Selasa (08/10).
Mengusung tema Uang Kita Untuk Kita, DJPPR memilih Palembang sebagai kota ketiga untuk sosialiasinya.
Dengan tujuan mengajak dan memperkenalkan kepada masyarakat Palembang bahwa rakyat dan pemerintahan itu dekat dan saling melengkapi.
Sekaligus untuk menjelaskan pada masyarakat jika APBN adalah uang rakyat, tak hanya negara yang peduli, tapi masyarakat juga harus peduli.
Hal inilah yang membuat DJPPR menargetkan generasi milenial untuk menjadikan negara adil dan makmur, agar mempunyai daya saing dan kreatifitas untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat.
DJPPR juga mengajak generasi muda mulai mengenal investasi sejak dini.
Luky Alfirman selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, menjelaskan jika sengaja mengenalkan investasi pada generasi muda.
“Anak-anak jaman sekarang ini harus melek tentang investasi dan mulai mengenal resiko keuangan. Apalagi, anak-anak milenial ini kritis dan jauh lebih cerdas,” kata Luky.
“Jangan takut untuk mengenal dan investasi di usia muda,” tambahnya.
Sementara, Hadi Surono, selaku Manager Informasi Service DJPPR menuturkan jika masyarakat pun harus mengenali manfaat dan resiko investasi.
“Masyarakat harus paham dengan investasi, agar bisa membedakan mana investasi bodong dan mana yang benar. Tak hanya itu, masyarakat menyadari bahwa investasi bukan yang mewah, namun yang kecil-kecilan pun bisa.” Tutur Hadi.
Acara ini pun diramaikan oleh Jenahara Nasution selaku modest fashion designer, Riko Amir, Direktur Strategi dan Portopolio pembiayaan, Ken Harsen, dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. (Dil)
Acara ini pun diramaikan oleh Jenahara Nasution selaku modest fashion designer, Riko Amir, Direktur Strategi dan Portopolio pembiayaan, Ken Harsen, dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. (Dil)