MANAberita.com – SEORANG balita yang menderita kelainan neuromuskuler meninggal setelah ayahnya mencuri uang untuk perawatannya dan menghabiskannya untuk pesta liar.
Joao Miguel Alves yang berusia dua tahun meninggal pada 17 Oktober, akibat Spinal Muscular Atrophy [AME].
Ayahnya, Mateus Henrique Leroy Alves, yang berusia 37 tahun, ditangkap pada 22 Juli lalu, seminggu setelah istrinya melaporkannya ke polisi.
Dia ditemukan di sebuah hotel mewah. Dia kabarnya telah tinggal di sana selama hampir dua bulan. Dia juga telah menghabiskan $150.000 (Rp2 miliar) untuk pakaian, jam tangan, obat-obatan terlarang, pelacur dan minuman keras.
Melansir Rakyatku, Dokter mendiagnosis João Miguel dengan AME ketika dia berusia tujuh bulan, pada tahun 2018.
Pada saat itu, Mateus dan istrinya, Karine Rodrigues, turun ke media sosial untuk meminta sumbangan untuk perawatan putra mereka.
Bayi itu membutuhkan obat untuk mencegah penyakitnya semakin parah. Setiap dosis obatnya harganya $90.500.
Kurang dari setahun, keluarga itu untuk mengumpulkan $248,000. Beberapa di antaranya dikumpulkan berkat maraton yang diadakan di Conselheiro Lafaiete, kota kelahiran keluarga itu di negara bagian Minas Gerais.
Tapi, pada bulan Mei Mateus ternyata telah merencanakan untuk mencampakkan istrinya, bersama balitanya yang sakit parah dan putra pertama mereka yang berusia 10 tahun.
Dia mengatakan kepada istrinya bahwa dia akan pergi ke Belo Horizante untuk menjalani pelatihan untuk pekerjaan penjaga keamanan.
Sejak saat itu dia hanya kembali untuk mengunjungi keluarganya selama dua kali.
Parahnya, dia mulai menarik uang yang mereka kumpulkan untuk perawatan anak mereka.
Uang itu disimpan di empat rekening, dua di antaranya dikelola oleh Rodrigues dan dua di bawah nama Mateus.
Dan Rodrigues menjadi curiga setelah dia melihat banyak penarikan besar dan transfer bank di rekening suaminya.
Dia kemudian pergi ke kantor polisi 8 Juli untuk mengajukan laporan, dan itu berujung pada penangkapan Mateus.
Pada saat penangkapannya, Mateus mengatakan kepada polisi bahwa ia adalah korban dari skema pemerasan.
Sementara itu, si kecil João Miguel menerima menerima dosis pertama obatnya setelah pemerintah setuju untuk menutup biaya tiga perawatan pertama anak itu.
Namun João Miguel tiba-tiba meninggal di rumahnya minggu lalu. (Dil)
