MANAberita.com — KAMU pasti penasaran dengan proses terjadinya kehamilan setelah berhubungan intim, khususnya pada saat perempuan sedang mengalami ovulasi.
Memang pada tahap inilah kemungkinan terjadinya proses pembuahan akan lebih besar dan berlanjut pada kehamilan.
Masa ovulasi pada umumnya berlangsung pada hari ke sepuluh hingga hari ke-15 dihitung sejak hari pertama haid, bagi seorang perempuan yang memiliki siklus menstruasi sebanyak 28 hari, atau dua minggu sebelum haid selanjutnya dimulai.
Jumlah ini dapat berbeda-beda, sehingga kamu perlu benar-benar memperhatikan siklus menstruasi yang dilalui setiap bulan.
Nah, terkait dengan hal tersebut, berikut beberapa tahapan proses pembuahan setelah berhubungan intim, melansir Popmama.
- Ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya yang disebut dengan ovarium atau indung telur, di mana di dalam ovarium terdapat kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel telur.
Pada suatu ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur yang ada di dalamnya tadi.
Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi dan rata-rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode (siklus) menstruasi berikutnya.
- Kenaikan hormon
Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum.
Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika terjadi proses kehamilan nantinya.
- Telur berjalan ke tuba falopi
Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di sana selama sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi.
Semua ini terjadi, rata-rata sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir atau masa ini disebut juga dengan masa subur.
Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam sedangkan sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi perempuan.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa masa subur perempuan itu lamanya 4 hari, yakni hari ke 12-16 dihitung dari hari pertama menstruasi.
- Jika sel telur tidak dibuahi
Jika tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak menuju rahim (uterus) kemudian hancur.
Kadar hormon yang dihasilkan korpus luteum tadi kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh, inilah yang disebut dengan menstruasi atau haid.
- Fertilisasi (pembuahan)
Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba falopi dan bertemu sel telur yang telah menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini.
Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak ada sperma lain bisa masuk (membuahi). Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga.
Jika yang membuahi sperma yang berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang membuahi berkromosom X, maka jadi anak perempuan.
- Implantasi
Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam tuba falopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel.
Embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim.
Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman).
Beberapa perempuan mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi.
Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah.
Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada test pack atau tes kehamilan.
Nah, itulah 6 tahap proses pembuahan setelah berhubungan intim di masa subur. (Dil)