Jambu biji
MANAberita.com — MURID kelas 6 tewas diamuk tiga teman sekolahnya. Persoalanya sepele, pelajar 15 tahun ini tak mau membelikan jambu biji untuk tiga temannya itu.
India Today menyebutkan insiden ini terjadi di sekolah negeri di desa Amirnagar, distrik Lakhimpur, Uttar Pradesh, Senin (27/1/2020).
Menurut laporan polisi, korban adalah Farmaan Qureshi yang duduk di kelas 6. Dia bertengkar dengan tiga temannya usai membeli jambu setelah jam sekolah, Sabtu (26/01).
Ketiga anak lelaki yang semuanya berusia 15 tahun, minta Qureshi juga membelikan mereka jambu biji seperti yang dibelinya. Permintaan itu ditolak.
Pada Senin (27/1/2020) ketika Qureshi sampai di sekolah bersama sepupunya, Tauheed, tiga temannya itu menyerang. Ia dipukuli tanpa ampun.
Ketiga anak sekolah itu ditangkap staf sekolah. Mereka langsung diserahkan ke polisi.
“Polisi telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam kasus ini sementara kami telah memerintahkan penyelidikan untuk memastikan kemungkinan terjadinya kelalaian pada guru sekolah,” katanya.
Laporan atas kasus pembunuhan oleh tiga anak itu telah didaftarkan Saimur, ayah Qureshi, ke kantor polisi. Jasad anak itu juga telah dikirim untuk pemeriksaan lebih lanjut atas lukanya.
Inspektur Senior Polisi (SSP) Poonam bersama dengan Hakim Distrik Shailendra Singh datang untuk berbicara dengan keluarga korban. Mereka juga berbicara dengan pelajar tersangka utama yang diduga meninju dan menendang Qureshi. Bocah itu mengklaim bahwa dia tidak pernah bermaksud membunuhnya karena hanya meninju perutnya.
“Keponakan saya Tauheed, yang belajar di sekolah yang sama, memberi tahu saya bahwa Qureshi dirontokkan oleh tiga anak sekolah di hadapan seorang guru sekolah. Tersangka duduk di dadanya dan berulang kali memukulinya hingga anak saya akhirnya meninggal,” kata Saimur.
Petugas Kantor Stasiun (SHO) Sanjay Tyagi mengatakan bahwa FIR telah didaftarkan terhadap ketiga anak tersebut, tetapi penyelidikan awal menunjukkan bahwa hanya satu dari terdakwa yang memukuli korban.
“Kami telah mencatat pernyataan anak-anak sekolah, yang menyaksikan perkelahian antara anak laki-laki itu. Sepertinya itu bukan pembunuhan berencana. Kami sedang menunggu laporan otopsi untuk memastikan penyebab utama kematian. Tersangka tetap akan diadili,” janjinya. (Dil)