Terancam 5 Tahun Penjara, Begini Pengakuan 7 Siswa Yang Bully Pelajar SMPN 16 Malang Sampai Diamputasi

  • Jum'at, 07 Februari 2020 - 22:29 WIB
  • Lainnya
Korban MS

 

Korban MS

MANAberita.com – KASUS perundungan atau bullybelum benar-benar sirna dari peradaban Indonesia. Pasalnya sejumlah perundungan masih dilaporkan terjadi, salah satu yang terbaru adalah kasus MS (13), siswa SMP kelas 7 di Malang, Jawa Timur.

Siswa kelas 7 itu harus mengalami kejadian mengerikan di tahun pertamanya memasuki SMP. Ia menjadi korban perundungan oleh 7 temannya, yang belakangan memaksanya merelakan ruas jari tengahnya karena diamputasi.

Melansir WowKeren, kejadian itu pun menjadi viral di media sosial dan membuat polisi langsung turun tangan. Polresta Malang Kota pun menggelar penyelidikan, termasuk memeriksa para murid yang diduga terlibat dalam kasus perundungan tersebut.

Tak main-main, polisi pun telah mengantongi pasal yang akan dikenakan kepada para pelaku. Sedianya pihak berwajib akan mengutip UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak.

“Kita tindaklanjuti. Untuk pasal, Pasal 80 Ayat (2) karena ini luka berat,” terang Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata. “Ancamannya juga lima tahun dengan (denda) Rp100 juta.”

Baca Juga:
Diskopindag: Masyarakat Malang Jangan Panik, Stok Bulog Aman

Kekinian para pelaku pun telah ditemui pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa para pelaku mengakui aksi kekerasan yang mereka lakukan, meski mengklaim dilatarbelakangi motif bercanda.

Kronologi kejadiannya pun membuat banyak pihak bergidik. Sebab menurut Leonardus, korban diangkat beramai-ramai sebelum dibanting ke lantai paving dan pohon.

“Diangkat beramai-ramai gitu, terus dibanting ke paving dalam kondisi telentang,” tutur Leonardus. “Kejadian itu dilakukan saat sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda.”

Baca Juga:
Empat Agen Patroli Perbatasan Khusus Telah Lumpuhkan Penembak Sekolah!

Pengakuan senada juga sempat disampaikan oleh Kepala SMPN 16 Malang, tempat seluruh insiden mengerikan itu terjadi. Syamsul Arifin membenarkan bahwa MS mengalami perundungan, tetapi masih dalam batas gurauan.

“Secara kronologis, patut diduga ada kekerasan di SMPN 16. Tetapi kami masih belum tuntas menyelesaikan itu karena masih berproses,” kata Syamsul. “Tetapi kekerasan itu secara pribadi kami punya keyakinan, itu bukan kesengajaan tapi bergurau seusia anak.”

Kekinian MS harus kehilangan ruas jari tengahnya karena diamputasi usai terluka parah. “Tadi malam pasca operasi dia nangis. Sampai tadi pagi,” kata paman MS, Taufik (47), di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Rabu (05/02). (Alz)

Komentar

Terbaru