Manaberita.com – SEBANYAK 113 KK atau 288 jiwa terdampak banjir yang menggenangi sejumlah titik Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sejak Jumat (18/2).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bawah tidak ada korban jiwa dan warga yg mengungsi
“Tidak ada korban luka atau warga yang mengungsi,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Minggu (20/2).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat satu kelurahan terdampak, yaitu Mangkukulon, Kecamatan Tugu. 91 Rumah warga pada kelurahan tersebut terdampak.
“BPBD tidak merinci tingkat kerusakan akibat banjir ini,” ujarnya.
Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan debit Sungai Plumbon meluap.
Banjir di Enrekang Sulsel
Banjir juga melanda satu kelurahan di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Kejadian ini berlangsung setelah hujan lebat mengguyur Kecamatan Engkerang pada Jumat (18/2), pukul 05.30 setempat.
Banjir tak terhindarkan setelah debit air Sungai Saddang di wilayah Enrekang meluap. Sebanyak 45 KK di Kelurahan Juppandang terdampak.
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam 32 hektar lahan pertanian. Saat banjir terjadi, tinggi muka air berkisar 30 hingga 50 cm.
BPBD Kabupaten Enrekang dibantu TNI, Polri, relawan dan aparat kecamatan bersiaga untuk mengantisipasi dampak buruk banjir.
Melihat banjir di dua wilayah ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mengantispasi potensi banjir susulan, khususnya di puncak musim hujan. Kedua wilayah ini memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Kota Semarang masih berpeluang hujan pada hari ini dengan intensitas ringan, sedangkan esok berpeluang hujan sedang.
“Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan untuk siap siaga dalam menyiagakan personel maupun fasilitas untuk mendukung pelayanan darurat, seperti tempat evakuasi sementara dengan penerapan protokol kesehatan di tengah meningkatnya kasus Covid-19,” kata Abdul.
[rik]