MANAberita.com – BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman, Sumatera Barat, memperkirakan ada sekitar 5.000 warga mengungsi akibat dampak gempa magnitudo 6,1, Jumat (25/2/2022).
Melansir dari Kompas.com, sebagian besar warga mengungsi di posko pengungsian utama di Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
“Ada sekitar 5.000 pengungsi. Mereka mayoritas dari Tigo Nagari,” kata Kepala BPBD Pasaman Alim Bazar, Minggu (27/2/2022).
Alim mengatakan, dari 5.000 pengungsi itu, sekitar 500 orang adalah anak berusia di bawah lima tahun (balita).
“Balita banyak juga. Diperkirakan sekitar 500 orang,” jelas Alim.
Alim menyebutkan, posko utama gempa di Pasaman sengaja dipusatkan di Kecamatan Tigo Nagari. Daerah itu merupakan wilayah terdampak paling parah.
Alim menambahkan, sebanyak enam warga meninggal akibat gempa di Pasaman. Seluruh korban jiwa itu berasal dari Kecamatan Tigo Nagari.
“Untuk rumah yang rusak parah juga paling banyak dari Tigo Nagari,” jelas Alim.
Alim menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Pasaman telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari hingga 10 Maret.
Gempa telah menyebabkan enam orang meninggal, 36 orang luka berat, 1.000 rumah warga mengalami kerusakan, dan sekitar 5.000 warga mengungsi di Pasaman.
[SAS]