Alur Cerita Pengepungan Desa Wadas Versi Gempa Dewa

  • Rabu, 09 Februari 2022 - 17:21 WIB
  • Nasional

MANAberita.comKEDATANGAN aparat gabungan ke Desa Wadas, Jawa Tengah, pada Selasa (8/2) pagi, bermula untuk mengawal pengukuran tanah dalam rangka kepentingan proyek yang berakhir konflik serta penangkapan sejumlah warga.

Di desa Wadas, aparat kepolisian dilaporkan melakukan pengukuran hutan terkait rencana penambangan batu andesit pada proyek Bendungan Bener.

Melansir CNN Indonesia, sejumlah aparat justru dikabarkan melakukan penyisiran desa (sweeping) dan menurunkan banner penolakan warga atas tambang batu andesit. Selain itu, aparat juga mengejar beberapa warga Wadas, melakukan penangkapan, serta mengepung sejumlah rumah warga dan juga kawasan masjid.

Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) pun merilis kronologi pengepungan aparat terhadap Desa Wadas..

Itu berawal pada Senin (7/2) siang, saat ribuan aparat kepolisian mencoba memasuki Desa Wadas. Mereka berbaris di Purworejo dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto yang berlokasi di belakang Polsek Bener.

Baca Juga:
Diganggui Tonggeret, Pembalasan Pria ini Bikin Ngakak, Dendaman Amat, Mas!

Pada malam hari, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Pemadaman ini dilaporkan hanya terjadi di Desa tersebut, sementara desa-desa lainnya tetap menyala.

Selasa (8/2) pukul 07.00 WIB, seorang warga Wadas bersama istrinya yang hendak menuju kota Purworejo menyempatkan diri melihat kondisi di sekitar Polsek sambil sarapan. Tiba-tiba sejumlah polisi mendatangi keduanya.

Beberapa polisi ini lantas membawa keduanya ke Polsek Bener. Sang istri kemudian melarikan diri dan kembali ke Wadas. Sang suami yang ditinggal hingga kini dilaporkan masih ditahan pihak kepolisian.

Itu berawal pada Senin (7/2) siang, saat ribuan aparat kepolisian mencoba memasuki Desa Wadas. Mereka berbaris di Purworejo dan mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto yang berlokasi di belakang Polsek Bener.

Baca Juga:
Inovasi Terbaru! Warga Cirebon Bikin Alat Ubah Air Jadi BBM hingga Dipesan TNI

Pada malam hari, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Pemadaman ini dilaporkan hanya terjadi di Desa tersebut, sementara desa-desa lainnya tetap menyala.

Beberapa polisi ini lantas membawa keduanya ke Polsek Bener. Sang istri kemudian melarikan diri dan kembali ke Wadas. Sang suami yang ditinggal hingga kini dilaporkan masih ditahan pihak kepolisian.

Sejam kemudian, pasukan polisi bersenjata lengkap dengan anjing-anjingnya melakukan apel di Lapangan Kaliboto. P Selasa (8/2) pukul 07.00 WIB, seorang warga Wadas bersama istrinya yang hendak menuju kota Purworejo menyempatkan diri melihat kondisi di sekitar Polsek sambil sarapan. Tiba-tiba sejumlah polisi mendatangi keduanya.

ukul 09.00 WIB, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki Desa Wadas.

Baca Juga:
Tak Sanggup Biayai Kebutuhan Keluarga, Pria ini Bunuh Istri dan 3 Anaknya

Pukul 09.30 WIB, akses masuk ke Desa Wadas di sekitar polsek Bener sudah dipadati polisi. Sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa mobil polisi tampak memasuki Wadas dengan aparat yang mencopoti poster-poster berisi penolakan warga terhadap penambangan di Desa Wadas.

Pukul 10.48 WIB, aparat memasuki Desa Wadas menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki. Tengah hari, polisi mengepung dan menahan warga yang sedang mujahaddah di masjid. Sementara proses pengukuran yang dilakukan di hutan tetap berjalan.

Dan pada pukul 12.24 WIB, aparat dilaporkan mendatangi ibu-ibu yang sedang membuat makanan di posko-posko jaga. Mereka dilaporkan merampas semua barang ibu-ibu di posko tersebut.

[SAS]

Komentar

Terbaru