Manaberita.com – COVID-19 varian Omicron memanglah kebanyakan tidak memiliki gejala atau bergejala ringan. Sehingga dalam waktu 10 samapi 13 hari dapat dinyatakan sembuh tanpa harus melakukan tes PCR.
Akan tetapi timbul pertanyaan, apakah jika pasien yang sudah isolasi mandiri (isoman) selama 13 hari dapat dipastikan aman dan tidak akan menularkan COVID-19 walau hasil tesnya masih positif?
Melansir dari Liputan6.com, Terkait pertanyaan tersebut, dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan Erlina Burhan menjelaskan bahwa sebetulnya virus memiliki masa hidup. Hal ini sudah diteliti sejak 2020 bahwa SARS-Cov2 ini biasanya setelah 10-14 hari sudah tidak infeksius.
“Setelah 10-14 hari sudah tidak aktif lagi sehingga kalaupun positif biasanya itu adalah hanya DNA virus yang terdeteksi karena alat deteksi PCR itu memang sangat akurat bisa mendeteksi DNA virus tanpa tahu virus itu aktif atau tidak,” kata Erlina dalam konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan Jumat (25/2/2022).
“Jadi bisa kita simpulkan, walau positif kalau sudah lebih dari 10 hari itu sudah tidak infeksius.”
Erlina juga membahas terkait nilai Cycle Threshold (CT Value) atau banyaknya siklus yang dihasilkan dalam mencari genetik virus.
Menurutnya, masyarakat tidak usah lagi mempermasalahkan nilai CT karena tidak menunjukkan kemampuan infeksi yang sebenarnya dari virus.
“Bisa jadi kalau serpihan-serpihan atau sisa-sisa DNA dari virus itu banyak sekali, maka nilai CT-nya juga rendah. Padahal, kalau dilihat dari durasi waktunya mungkin saja itu sebetulnya hanya virus-virus yang sudah tidak aktif.”
“Jadi saya kira nilai CT tidak usah menjadi permasalahan lagi, tidak usah lagi dijadikan patokan. Yang jadi patokan adalah lama atau durasi gejala kemudian keluhan klinisnya.”
Erlina juga berpendapat bahwa isoman 10 hari terutama bagi pasien tanpa gejala adalah kurun waktu yang sudah memenuhi syarat. Namun, setelah 10 hari bukan berarti penyintas menjadi abai.
“Jangan sampai setelah 10 hari kita malah enggak pakai masker. Kita saat enggak sakit pun pakai masker kan jadi tetep protokol kesehatan. Sakit enggak sakit, tetep protokol kesehatan.”
[Rik]