Disanksi Eropa dan AS, Rusia Dinilai Kebal

Manaberita.com – AKIBAT invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina sejak pekan lalu, Dua bank ini tidak boleh melakukan transaksi.

Amerika Serikat (AS) memblokir sektor jasa keuangan Rusia melalui dua bank yakni Bank Pembangunan Negara VnesheconomBank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB).

Bukan hanya itu saja, diketahui negara barat juga sepakat membekukan harta milik Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Walaupun begitu, Rusia terbilang sering mendapatkan sanksi dari berbagai negara. Akan tetapi sanksi dinilai tidak banyak memengaruhi Rusia.

“Rusia sudah terbiasa dengan sanksi dari negara di eropa dan AS,” kata Ekonom Bhima Yudhistira, Jakarta, Minggu, (27/2).

Baca Juga:
Waduh! Sebagian “Source Code” Twitter Bocor Secara Online, Kata Pengarsipan Pengadilan

Dilansir dari Merdeka.com, Bhima mengatakan sebelumnya, Rusia pernah mendapatkan sanski dari Uni Eropa. Kala itu Eropa memberikan pembatasan investasi bagi mereka yang dianggap tokoh penting di Rusia. “Pembatasan investasi bagi orang orang yang dianggap figur penting,” katanya.

Bhima menambahkan, sanksi yang diberikan ke Rusia bukan satu-satunya. Beberapa negara bahkan memiliki sanksi yang spesifik seperti sanksi ke komoditas, perusahaan maupun perorangan.

Memang sanksi yang diberikan kali ini lebih keras dari yang pernah ada. Hanya saja, Rusia memiliki daya tawar yang kuat sebagai senjata pamungkasnya. Semisal gas bumi yang menjadi kebutuhan penting bagi negara-negara Eropa.

Baca Juga:
Chelsea FC Mengecam Invasi Mengerikan Ke Ukraina

“Jika kontrak gas rusia diputus maka eropa diperkirakan masuk krisis energi. Sementara rusia bisa menjual gas ke China,” katanya.

Berbagai hal tersebut kata Bhima telah menjadi perhitungan matang Rusia sebelum melakukan invasi ke Ukraina. Tak hanya kekuatan militer, melainkan hingga resiko sanksi yang diberikan. “Mereka punya perhitungan matang menghadapi sanksi,” katanya.

[Rik]

Komentar

Terbaru