Harga Sawit Naik, Update Daftar Harga Sawit di Riau Hari ini

Manaberita.com – HARGA sawit di provinsi Riau dikabarkan mengalami kenaikan kembali sejak hari ini Rabu, 2 Januari 2022.

Harga sawit di Riau yang kembali naik ini, diketahui merupakan rekor kenaikan tertinggi di awal tahun 2022

Dilansir dari Tribunpekanbaru.com, Pekan ini harga TBS sawit Riau naik untuk semua kelompok umur (KU) dan tertinggi untuk KU 10-20 Tahun.

Untuk KU 10-20 Tahun harga TBS sawit Riau naik Rp 88,03 KG dan harganya pekan ini menjadi Rp 3.621,84,-/Kg.

Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Prov Riau No. 5 periode 2 – 8 Februari 2022:

  • Umur 3th (Rp 2.705,40)
  • Umur 4th (Rp 2.916,70)
  • Umur 5th (Rp 3.172,93)
  • Umur 6th (Rp 3.247,25)
  • Umur 7th (Rp 3.373,99)
  • Umur 8th (Rp 3.465,54)
  • Umur 9th (Rp 3.542,53)
  • Umur 10th-20th (Rp 3.621,84)
  • Umur 21th (Rp 3.476,11)
  • Umur 22th (Rp 3.459,61)
  • Umur 23th (Rp 3.445,86)
  • Umur 24th (Rp 3.308,38)
  • Umur 25th (Rp 3.232,76)

Indeks K : 91,91 persen

Baca Juga:
Mengenal Apa Itu FIR, yang Diambil Alih Indonesia dari Singapura

Harga CPO Rp. 14.959,19

Harga Kernel Rp. 12.618,00

Naik Rp 88,03 per Kg utk umur 10-20 th

Sumber: TribunPekanbaru via Dinas Perkebunan Riau

Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi mengatakan, pada penetapan ke 05 bulan Januari (periode 2 – 8 Februari 2022) di tahun 2022 ini harga TBS sawit Riau mengalami kenaikkan.

Baca Juga:
Israel Mengatakan Lebih Dari 30 Roket Ditembakkan Dari Lebanon Selatan

Kenaikan harga terjadi pada setiap kelompok umur dan pecah rekor tertinggi tahun ini.

“Tertinggi naik di KU 10-20 Tahun dengan kenaikan mencapai 2,49 persen. Untuk itu mari kita kawal secara bersama-sama,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (3/2/2022).

Faktor internal naiknya harga TBS periode ini jelas Defris, disebabkan oleh terjadinya kenaikkan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.

“Untuk harga jual CPO, PT. PN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 236,50/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 220,45/Kg dari harga minggu lalu, PT. Asian Agri mengalami kenaikan sebesar Rp. 221,30/Kg dari harga minggu lalu,” ucapnya.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 745,00/Kg dari minggu lalu.

Baca Juga:
Berbulan-bulan Protes Keras Akhirnya Kenya Mengembalikan Subsidi Bahan Bakar Setelah

Sementara dari faktor eksternal naiknya harga TBS, karena komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali naik pada perdagangan pagi ini.

“Pada pekan lalu, harga CPO ditutup di MYR 5.633/ton naik 3,47 persen secara harian dan tercatat naik 61,26 persen secara tahunan (yoy),” ungkap Defris.

Sedangkan Menurut Refinitiv, harga CPO pekan ini dapat menguji titik resistance di MYR 5.676/ton dan dapat naik ke target harga di kisaran MYR 5.749-5.794/ton.

Harga CPO telah menembus di atas titik resistance yang mengkonfirmasi tren naik.

Sementara itu, jika harga CPO menembus harga di bawah titik support di MYR 5.608/ton, maka bisa turun lebih dalam ke rentang MYR 5.484-5.558/ton.

Baca Juga:
Upah Minimum 2023 Naik 10 Persen

“Tetapi, analis Reuters, memprediksikan harga CPO akan terus naik. Kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia mengenai pembatasan ekspor minyak sawit sepertinya masih berimbas kepada harga CPO dunia,” ujarnya.

“Mengacu kepada Reuters, Indonesia menyumbang setidaknya sekitar 59 persen pasokan minyak sawit dunia. Indonesia juga penyumbang energi lain seperti nikel, batu bara dan tembaga,” imbuh Defris.

Selanjutnya Ekonom Asia Fred Neumann mengatakan kepada Reuters bahwa langkah pemerintah Indonesia untuk membatasi ekspor energi membuat harga masing-masing komoditas tersebut melonjak, menimbulkan kekhawatiran di kalangan importir bahan bakar, makanan, dan bahan manufaktur tentang potensi gangguan pasokan dunia.

Minyak sawit berjangka Malaysia dan Nikel Shanghai berjangka melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada pekan lalu. Hal tersebut, karena potensi pembatasan pasokan dari Indonesia.

[rik]

Komentar

Terbaru