Rusia Akan Serang Ukraina 16 Februari, Siaga Perang Dunia 3

MANAberita.com – PRESIDEN Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta warga Ukraina untuk mengibarkan bendera negara itu dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada Rabu (16/2/2022).

Tanggal tersebut diakui Zelensky, disebut media Barat, sebagai kemungkinan awal serangan Rusia di Ukraina.

“Mereka (barat) memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya sebagai Hari Persatuan,” kata Zelensky dalam pidato video kepada negara tersebut, Selasa (14/2/2022).

Melansir dari CNBC Indonesia, Zelensky telah lama mengatakan bahwa dia yakin Rusia mengancam negaranya. Tapi, kemungkinan serangan yang akan segera terjadi dianggapnya berlebihan.

Ini bisa mengintimidasi Ukraina dan menabur kepanikan. Hal tersebut tak akan baik untuk ekonomi negeri itu.

Baca Juga:
Bayinya Sakit Tenggorokan, Ibu ini Justru Membedahnya Hingga Tewas

“Mereka mencoba menakut-nakuti kita dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer,” katanya lagi menunjukkan sikap skeptisnya.

“Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami.”

Pesimisme pada serangan juga dikatakan Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf Zelensky. Ia mengatakan menanggapi laporan tanggal penyerangan sebagai sebuah “ironi”.

“Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina saat ini skeptis tentang berbagai tanggal tertentu dari apa yang disebut ‘mulai invasi’ yang diumumkan di media,” katanya.

Baca Juga:
Ketum MUI Mengundurkan Diri, Ma’ruf Amin: Baru di Proses, Masih Dibahas di MUI

“Ketika ‘awal invasi’ menjadi semacam tanggal tur bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap ironi.”

Sebelumnya mengutip sumber pejabat AS, beberapa tanggal memang disebut sebagai ramalan serangan. Mengutip sejumlah media seperti NBC News dan Reuters, beberapa sumber sempat menyebut tanggal 15 Februari atau akhir Maret sebagai waktu serangan.

Namun dalam pernyataan resminya, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan tak akan menyebut tanggal tertentu.

“Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin serangan bisa berpindah tanpa peringatan,” tegasnya.

Baca Juga:
Takut Ketahuan Membunuh Bayinya, Ayah Muda di Sukabumi Barat Minta Surat Kematian ke Puskesmas

AS sendiri telah memulangkan sebagian besar diplomatnya di Kyiv ke kota barat Lviv. Ini jauh dari perbatasan Rusia.

Rusia sendiri diyakini Barat sudah menempatkan 100.000 lebih pasukan di dekat perbatasan Ukraina. Rusia membantah tuduhan invasi, tetapi sempat memperingatkan potensi serangan jika Ukraina menjadi bagian NATO.

Negara-negara Barat sendiri telah mengancam sanksi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia benar-benar menyerang. Kelompok Tujuh ekonomi besar (G7) memperingatkan pada hari Senin tentang “sanksi ekonomi dan keuangan yang akan memiliki konsekuensi besar dan langsung pada ekonomi Rusia”.

[SAS]

Komentar

Terbaru