Usai Demo Tolak Tambang Sulteng, 17 Polisi Diperiksa terkait Penembakan

MANAberita.com – POLDA Sulawesi Tengah membentuk tim internal untuk melakukan investigasi kejadian penembakan terhadap seorang pendemo bernama Erfaldi alias Aldi (21) saat dilakukan upaya pembubaran secara paksa.

Melansir CNN Indonesia, pendemo tersebut tewas saat aksi demo menolak aktivitas tambang yang ada dari PT Trio Kencana di Parigi Moutung, Sulawesi Tengah.

“Jadi perkembangan sekarang, pihak kepolisian telah membentuk tim terpadu atau tim internal,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didit Supranoto, Senin (14/2).

Tim terpadu tersebut beber Didik terdiri dari personel Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulteng, personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) dan juga Tim Laboratorium Forensik dari Makassar.

“Sekarang ini tim labfor sudah ke TKP kemarin. Kemudian Propam juga telah memeriksa 17 orang personel Polda Sulteng telah diperiksa oleh Propam,” jelasnya.

Selain memeriksa belasan personel, beber Didik pihak Propam juga telah mengamankan sejumlah senjata api laras pendek

Baca Juga:
Tiga Pemuda Miskin di Karawang Dituduh Mencuri Barang Senilai 3 Milyar di Proyek Pemda 2

“Ada juga 15 laras pendek diamankan. Gunanya untuk dilakukan uji balistik, dicocokkan antara proyektil yang ditemukan dengan senpi nanti yang dikumpulkan ini,” ucapnya.

[SAS]

Komentar

Terbaru