Jokowi Bakal Ambil Keputusan Terkait Kelangkaan Minyak Goreng Usai Kemah di IKN Nusantara

MANAberita.com – PRESIDEN Jokowi bakal mengambil keputusan terkait kelangkaan serta kenaikan tajam harga minyak goreng usai menyelesaikan acara kemah dan pertemuan dengan para tokoh adat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu disampaikan oleh Sekretariat Kabinet, Pramono Anung.

Pramono mengatakan keputusan diambil supaya permasalahan minyak goreng tak terus berlanjut.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, Presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini,” jelasnya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Minggu (13/3).

Melansir CNN Indonesia, Saat tiba di sebuah minimarket yang berada di Pasar Kembang, Yogyakarta pada pukul 09.05 WIB, Presiden langsung berjalan menuju tempat minyak goreng. Namun ketika itu, tidak ada stok minyak goreng.

Baca Juga:
PBB Memulai Operasi Penyelamatan Untuk Menghentikan Bencana Tumpahan Minyak di Yaman

“Sejak kapan tidak ada?” tanya Presiden. “Baru tadi pagi Pak,” jawab penjaga minimarket.

Presiden pun menanyakan harga jual minyak goreng tersebut.

“Kalau yang dua literan itu Rp28 ribu, tapi kalau yang satu liter itu Rp14 ribu,” ucap penjaga minimarket.

Tak hanya menanyakan harga, Jokowi juga ingin tahu tentang pengiriman minyak goreng tersebut.

Baca Juga:
Kepala Perusahaan Minyak Rusia Maganov Meninggal Setelah Jendela Rumah Sakit Jatuh, Kok Bisa?

“Tapi datang lagi kapan?” tanya Presiden. “Enggak mesti, Pak,” ucap penjaga toko tersebut.

Selain mengunjungi toko swalayan, Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta. Di kedua pasar tersebut, Presiden menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14 ribu hingga Rp20 ribu per liter.

Namun, tingginya harga minyak goreng juga tidak menjamin ketersediaan adanya stok.

“Barang ada, tapi mahal ya,” ucap Presiden mengomentari tingginya harga minyak goreng.

Baca Juga:
Presiden Jokowi : Persemaian Mentawir Wujud Keseriusan Pemerintah Demi Menata Lingkungan

“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” kata pedagang.

Masalah lainnya adalah tidak adanya jadwal yang pasti tentang pengiriman minyak goreng ke para pedagang maupun toko swalayan. Presiden tidak mendengar jawaban yang pasti kapan minyak goreng akan dikirim. Hampir semua pedagang menjawab tidak tahu kapan akan ada pengiriman berikutnya.

“Ya gak mesti Pak, bisa tiga hari sekali,” ucap salah satu pedagang yang ditemui Presiden.

[sas]

Komentar

Terbaru