Manaberita.com – POLISI amankan seorang pendemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Polisi mengatakan bahwa pendemo itu diamankan bukan karena memaksa masuk ke arah Istana Negara, melainkan memprovokasi massa.
Melansir dari detikcom, Hal tersebut dikatakan oleh Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Syam.
“Orang yang diamankan tersebut bukan karena memaksa masuk istana,” ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Syam kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).
Syam menjelaskan, pendemo tersebut berada di antara polisi yang sedang melakukan pengamanan demo mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pria itu memancing massa dan polisi dengan kata-kata kotor dan mengacungkan jari tengah kepada mahasiswa.
“Yang bersangkutan itu mengeluarkan kata-kata kotor dan menunjukkan jari tengah dan terus mengeluarkan kata-kata kotor, memancing dan memprovokasi, makanya kami amankan,” jelas Syam.
Saat ini orang tersebut masih diperiksa polisi. Polisi masih mendalami motif pria tersebut memprovokasi massa.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria pendemo diamankan di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pria tersebut berontak saat ditangkap polisi.
“Saya berhak sebagai rakyat, saya berhak!” teriak pendemo tersebut.
“Woy…ini demokrasi woy!,” lanjutnya.
Polisi kemudian membawa pendemo tersebut ke posko pengamanan. Belum diketahui identitas pendemo tersebut.
Demo Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden
Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka membawa sejumlah tuntutan mulai dari tolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode hingga masalah perekonomian.
“Kami dari seluruh Indonesia, beraspirasi di sini, karena rezim yang semakin dikeluarkan, betul kawan-kawan?” kata Abdul Kholiq Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan dalam orasinya di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Abdul mengatakan mereka berada di sana untuk menuntut sejumlah hal kepada pemerintah. Sebanyak tujuh tuntutan mereka bawa.
“Sudah saatnya kita lawan pergerakan ini, kita hadir di sini untuk menuntut tujuh tuntutan, kita pertegas kembali jika Jokowi berhasrat 3 periode maka kita tegaskan untuk menolak,” teriaknya.
Massa aksi terus meneriakkan kata revolusi. Kemudian, Abdul pun menyanyikan sebuah lagu, dan diikuti oleh peserta aksi lainnya.
“Naik naik naik, BBM naik, tinggi-tinggi sekali. Naik naik naik, pajaknya naik, tinggi tinggi sekali, kiri kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara,” nyanyi Abdul dan diikuti yang lain.
(Rik)