Manaberita.com – SEORANG anggota sindikat produsen suku cadang mobil Iran mengatakan Iran memiliki kesempatan untuk mengekspor barang dagangan mereka ke produsen mobil Rusia.
Dilansir ABC (04052022) Hossein Bahrainian mengatakan “pembuat mobil Rusia terkemuka” meminta suku cadang dari Iran. Tidak disebutkan nama peminatnya. Dia mengatakan pihaknya meminta suku cadang rem, airbag, suku cadang AC, dan komponen lainnya.
Baik Iran dan Rusia berada di bawah sanksi AS tetapi ekspor mobil dan suku cadang mobil Iran tidak dikenakan sanksi.
Impor mobil ke Iran juga tidak dikenakan sanksi. Namun, Teheran belum mengimpor mobil sejak 2018, setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia dan memberlakukan sanksi minyak dan perbankan terhadap Iran.
Negara-negara Barat berhenti mengekspor ke Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Iran dalam beberapa tahun terakhir telah mengekspor radiator mobil dan sistem suspensi ke Rusia. Di masa lalu mengekspor mobil ke Irak, Suriah dan Venezuela.
Teheran dan Moskow memiliki hubungan dekat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pembangkit listrik tenaga nuklir satu-satunya Iran beroperasi pada 2011 dengan bantuan dari Rusia.
Secara terpisah pada hari Selasa, Iran mengatakan telah memainkan peran penengah dalam perang di Ukraina.
“Sejauh ini saya sudah dua kali menyampaikan pesan menteri luar negeri Ukraina kepada rekan saya dari Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian dalam percakapan telepon dengan timpalannya dari Irlandia. Dia mengatakan Iran mendukung solusi diplomatik untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas.
Abdollahian tidak merinci tetapi mengatakan Iran “menentang perang dan pemindahan manusia di Ukraina,” dan langkah-langkah lain seperti Yaman, tanah Palestina dan Afghanistan.
[Bil]