Sopir Jazz Tabrak Bocah hingga Tewas di Jaksel, Polisi Ungkap Penyebabnya

Manaberita.com – SEORANG pengemudi Honda Jazz inisial IAR (35) ditetapkan sebagai tersangka usai menabrak bocah berusia 5 tahun hingga meninggal dunia di Jakarta Selatan.

Pihak kepolisian pun mengungkapkan kecelakaan itu bermula saat tersangka menerima panggilan telepon.

“Jadi itu kan pada saat itu dia menerima panggilan telepon. Posisi telepon ada di sebelah kirinya. Dia ambil handphone-nya mau ditaruh di kanan di dashboard,” kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Sigit saat dihubungi, Sabtu (18/6/2022).

Sigit mengatakan saat IAR memindahkan handphone ke posisi kanan, sopir itu tak melihat adanya speed bump yang berada di depannya. Laju kendaraan tidak dikurangi kecepatannya hingga membuat IAR kaget dan menabrak kendaraan korban yang berada di depannya.

“Pada saat mau geser handphone ke kanan, itu ada speed bump, jadi ada polisi tidur. Itu kan mobil matik, jadi begitu polisi tidur kena agak ngegas dikit. Jadi dia nggak bisa kontrol kendaraannya,” jelas Sigit.

Atas dasar itu, polisi menetapkan sopir Honda Jazz sebagai tersangka. Dia dianggap lalai dalam berkendara.

“Itulah bahayanya melakukan kegiatan lain saat mengemudi. Jadi tidak concern di jalan,” terang Sigit.

Sopir IAR Ditahan

Baca Juga:
Kecelakaan Maut Akibat Baju Melilit di Rantai Motor, Ibu dan Bayi Tewas Seketika

Polisi sudah menetapkan sopir mobil Honda Jazz inisial IAR (35) yang menabrak bocah perempuan inisial AAR (5) hingga tewas di Jakarta Selatan sebagai tersangka. Pengemudi tersebut saat ini telah ditahan oleh pihak kepolisian.

Sigiy mengatakan pengemudi tersebut saat ini telah ditahan oleh pihak kepolisian dan akan dilakukan pemeriksaan.

Kecelakaan maut tersebut terjadi pada Selasa (14/6) sekitar pukul 19.30 WIB.

Baca Juga:
Kecelakaan Mobil, Leonardo Di Caprio Dinyatakan Tewas

Sigit menyrbutkan pengemudi IAR dijerat dengan Pasal 310 ayat 3 dan 4 UU RI Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Kalau dari pasalnya ancamannya 6 tahun penjara,” tutur Sigit.

(Rik)

Komentar

Terbaru