Manaberita.com – AYU Anjani benar-benar ngotot akan mempolisikan Anak Buah Kapal usai mengakibatkan ibu dan adiknya meninggal di salah satu kapal.
Hal yang membuatnya ngotot tersebut lantaran ia menduga ini adalah kelalaian kru kapal yang saat itu sedang bertugas.
“Salah satu pengakuan ABK bagian mesin di depan papa saya, dan di depan polisi saat kejadian, katanya dia tidur di ruang mesin, tapi mengapa tidak menyelamatkan ibu dan adik saya di ruang deck yang sama saat itu. Dia hanya diam tertunduk,” kata Ayu Anjani dalam Instagram miliknya.
Ayu mengatakan jika ABK dan Guide menyematkan diri dan barang-barang saja. Tampa memperdulikan adiknya yang meminta tolong.
“Adik laki-laki dan papa saya menyelamatkan tamu lain di deck atas (total 15 tamu termasuk adik perempuan saya yang selamat beserta dua anak dan suaminya). Sementara itu ABK dan Guide menyematkan diri dan barang-barang saja. Bahkan guidenya tidak mempedulikan adik saya (Anne) dan suaminya minta tolong di deck tengah. Dia tidak berusaha memecahkan kaca, hanya berdiri melihat adik saya dan keponakan saya terkurung dalam cabin yang airnya sisa sejengkal dari kepalanya,” jelasnya lagi.
“Begitu semua tamu dievakuasi di atas sekoci, katanya masih samar-samar terdengar suara ibu saya minta tolong, tapi kenapa tidak ada satu pun crew yang mau turun ke bawah, mereka hanya saling lirik dan berdiri mematung saat adik-adik dan papa saya minta mereka ke bawah,” ungkapnya lagi.
Kekesalan Ayu Anjani ini semakin menjadi saat tim SAR yang datang kala itu dianggap tidak cepat tanggap akan kejadian yang terjadi.
“Saat itu tim SAR belum ada yang datang, baru datang setelah jam 7 WITA dan itu tanpa membawa apapun, hanya tim dan nakes, begitu masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan tim SAR langsung menghubungi pusat untuk membawa alat selam,” katanya lagi.
Ayu Anjani mengatakan adiknya, Ica baru dievakuasi empat 4 jam setelah ibunya.
Sebelumnya, satu unit kapal wisata dilaporkan tenggelam di perairan Labuan Bajo. Kabarnya, ada 8 orang wisatawan di dalam kapal tersebut. 2 Korban dinyatakan meninggal dunia.
Insiden kapal tenggelam terjadi di dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (28/6/2022) pagi.
(Rik)