Kepala Eksekutif Pameran Seni Jerman Berhenti! Ada Apa?

Manaberita.com KETUA sebuah pertunjukan seni besar di Jerman telah mengundurkan diri. Menurut berita yang beredar, pameran seni tersebut menampilkan unsur-unsur antisemitisme dan memicu protes pada pembukaan acara tersebut.

Dilansir ABC, Dewan acara mengatakan pada Sabtu bahwa Sabine Schormann meninggalkan jabatannya sebagai kepala eksekutif dengan kesepakatan bersama. Ia juga menyesal mengenai apa yang digambarkan sebagai “motif antisemit yang jelas.” Motif tersebut terlihat di salah satu karya yang ditampilkan pada akhir pekan pembukaan.

“Penampilan spanduk ‘Keadilan Rakyat’ oleh seniman kolektif Taring Padi dengan citra antisemitnya adalah pelanggaran yang jelas dan dengan demikian menyebabkan kerusakan signifikan pada dokumen tersebut,” kata dewan tersebut.

Spanduk itu menampilkan seorang tentara berwajah babi, mengenakan syal dengan Bintang Daud dan helm bertuliskan kata “Mossad,” nama badan intelijen Israel. Itu dihapus dalam beberapa hari setelah kritik luas dari kelompok-kelompok Yahudi dan pejabat Jerman dan Israel.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Disambut Kanselir Jerman saat Hadiri KTT G7

Kolektif Taring Padi yang berbasis di Indonesia telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Dikatakan bahwa karya tersebut yang katanya pertama kali dipamerkan di South Australia Art Festival di Adelaide 20 tahun lalu “sama sekali tidak terkait” dengan antisemitisme, tetapi merujuk pada kediktatoran pasca 1965 di Indonesia.

“Kami menyesal bahwa detail spanduk ini disalahpahami selain dari tujuan aslinya. Kami mohon maaf atas cedera yang disebabkan dalam konteks ini, ”katanya bulan lalu.

Diakui bahwa insiden itu menyusul perdebatan berbulan-bulan tentang dugaan antisemitisme, yang ditolak keras olehnya dan penyelenggara acara.

Baca Juga:
Lemah? Amerika Dan Inggris Keluar Dari Perkemahan Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan Karena Cuaca Yang Sangat Panas

Presiden Jerman mengangkat isu antisemitisme selama pidatonya di pembukaan pertunjukan, dengan mengatakan ada “batas” untuk apa yang dapat dilakukan seniman ketika mereka menangani masalah politik di negara yang masih menebus Holocaust.

Dewan documenta, yang dipentaskan setiap empat tahun di kota Kassel, Jerman tengah, telah menyerukan penyelidikan cepat atas insiden tersebut.

[Bil]

Komentar

Terbaru