Manaberita.com – KECELAKAAN maut di Jl Alternatif Cibubur, Bekasi, yang menewaskan 10 orang.
Kecelakaan tersebut tak hanya membuat keluarga korban histeris. Sopir truk tangki Pertamina, tersangka kecelakaan, histeris juga setelah melihat banyaknya korban yang bergelimpangan di jalan.
Hal tersebut diungkapkan oleh petugas satpam di lokasi bernama Kunto. Kunto mengatakan sopir truk Pertamina langsung berlari menemuinya sambil menangis, sesaat setelah kecelakaan terjadi pada Senin (18/7) lalu.
“Saya kaget, ada orang badannya tinggi gede, lari ke saya. Nggak tahunya itu sopir,” kata Kunto saat ditemui di lokasi, Rabu (20/7/2022).
Kunto mengatakan sopir truk Pertamina tersebut langsung meminta dirinya segera diantarkan ke kantor polisi.
“Dia bilang ‘gimana nasib anak istri saya nanti, Pak. Saya nggak tega lihat korban begitu banyaknya. Pokoknya saya mau sekarang juga bapak anterin saya ke Polsek’, dia bilang gitu,” Kunto menirukan kembali ucapan sopir truk.
Tak ingin gegabah untuk mengambil tindakan. Kunto meminta sang sopir untuk tenang. Namun, sopir truk tangki Pertamina itu tak berhenti menangis sambil berteriak untuk dibawa ke Polsek.
“Saya bentak ‘udah tenang dulu, tarik napas yang panjang, istigfar’, saya bilang gitu. Langsung sudah tenang ikut saya ke pos dulu ‘tapi bawa saya ke Polsek’. ‘Sudah entar dulu, udah ikut dulu masuk ke dalam’. Semua (ada) prosedurnya, nanti saya serahkan,” ucapnya.
Sopir-Kernet Dikunci di Pos Satpam
Kunto mengatakan tak habya sopir, kernet truk Pertamina juga datang untuk dibawa ke Polsek. Karena belum ada petugas kepolisian di lokasi, ia mengunci kedua orang tersebut di pos menghindari kejadian tak diinginkan.
“Sopirnya saya suruh diam, ‘Jangan teriak-teriak, jangan apa. Nanti kalau ada warga yang tahu situ sopirnya, takutnya warga pada marah’. Makanya saya tenangin diri dulu,” jelas Kunto.
“Akhirnya sopir tersebut saya bawa ke pos saya amanin, saya kunci saya suruh diam. Saya bilang ke teman saya, ‘udah tungguin saja di pos. Jagain sopirnya jangan sampai kabur’, saya bilang gitu. Saya kembali ngatur jalan raya biar nggak macet,” sambungnya.
Pihak kepolisian datang ke lokasi setelah 20-30 menit kejadian. Ia lantas menyerahkan dua orang tersebut untuk diamankan.
“Sopirnya saya serahkan di pos saya. Nggak lama selang 10-15 menit ambulans datang, kita pada evakuasi jenazah yang bisa diselamatkan, yang korban diangkut sambil nunggu crane,” tandasnya.
Kecelakaan maut menelan 10 korban jiwa
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulfan menyebut ada 10 korban tewas. Sembilan di antaranya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sedangkan satu jenazah lainnya di RS Permata Cibubur.
“Korban meninggal dunia saat ini 10 (sepuluh) orang sudah teridentifikasi dan sudah terdata,” kata Zulfan dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Berikut ini data 10 korban tewas kecelakaan truk Pertamina di Cibubur dikutip dari detikcom:
- Siti, 52 tahun (RS Permata Cibubur), warga Limus Pratama Regency, Cileungsi, Bogor
- Suparno, 51 tahun, TNI AL, Komplek TNI AL Jonggol Cileungsi
- Priastini, 50 tahun, PNS TNI AL, Komplek TNI AL Jonggol Cileungsi
- Abdi Nurcahyanto, 22 tahun, sopir ojol, warga Cilodong, Kali Baru, Depok
- Yus Supriatna, 50 tahun, wiraswasta, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor
- Sugiatni, 38 tahun, warga Desa V, Kujang Bayan, Purworejo
- M Sirad, 41 tahun, warga Desa V, Kujang Agung Bayan
- Moh Ruslan, 44 tahun, warga Pancalang, Kuningan
- Shinto Hutapea, 48 tahun, warga Jalan Cililitan Besar, Kramat Jati, Jakarta Timur
- Warnih, 42 tahun, warga Kampung Cikeas Hilir, Ciangsana, Bogor.
(Rik)