Manaberita.com – PJ Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik menandai gerakan Merdeka Pangan dengan menanam bibit jagung dan kedelai.
Gerakan Merdeka Pangan di Sulbar tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upaya menghadapi krisis pangan global.
Khusus di daerah Sulbar, gerakan difokuskan pada dua komoditi, yakni jagung dan kedelai.
“Sasaran tanam hari ini untuk jagung dan kedelai di lahan seluas 14 hektare di sejumlah titik tersebar di 6 kabupaten se-Sulbar. Ini langkah awal, selanjutnya penanaman oleh 6 kabupaten dan target kita 40 ribu hektare,” ujar Akmal dikutip dari CNN Indonesia.
Akmal memaparkan bahwa 40 ribu hektare lahan untuk penanaman jagung dan kedelai ini rencananya tersebar pada lahan yang dikelola petani, masyarakat umum, dan pemerintah di 6 kabupaten.
“Dari target luas tanam tersebut, diharapkan dapat memproduksi enam ton per satu hektare nantinya,” ujar Akmal Malik.
Tak hanya itu Akmal pun mengingatkan agar hasil panen dari lahan yang digarap melalui gerakan Merdeka Pangan tidak diperjualbelikan.
“Kita bagikan ke masyarakat, saya minta jangan dijual. Karena ini semoga menjadi langkah baik untuk ketahanan pangan di Sulbar, khususnya menghadapi krisis pangan,” kata Akmal.
Akmal pun berterima kasih atas dukungan dan kerja sama berbagai pihak sehingga gerakan Merdeka Pangan dapat berjalan lancar.
“Terima kasih kepada masyarakat, petani. Gerakan ini bisa sukses ketika kita bersinergi, kuncinya kolaborasi,” pungkasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang hadir secara virtual mengatakan, Sulbar memiliki potensi besar seperti padi, jagung dan kedelai. Sehingga, pencanangan Gerakan Merdeka Pangan dapat menambah nilai produksi pangan di Sulbar.
“Masalah pangan merupakan masalah yang sangat penting dan tidak bisa ditunda,” kata SYL.
SYL yang menyatakan siap mendukung kegiatan ini, berharap agar seluruh daerah dapat mengikuti gerakan yang dilakukan Sulbar.
Sementara, Kadis DPTHP Muhtar mengatakan pencanangan tersebut diikuti seluruh Dinas Pertanian di Sulbar, juga oleh komunitas pertanian setempat.
“Kegiatan ini kita beri nama program Merdeka Pangan yang digagas oleh Pak Gubernur. Pangan utama kita yaitu padi, jagung dan kedelai,”
“Kalau padi kita sudah surplus, kalau jagung juga kita surplus, sisa kedelai yang produktivitasnya yang masih perlu ditingkatkan. Sehingga pada kesempatan ini, kedelai akan menjadi tanaman wajib bagi para petani yang ikut program ini, mengingat saat ini ketersediaannya sangat terbatas,” kata Muhtar.
(Rik)