MANAberita.com – KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan jika 28 persen warga yang memiliki riwayat suspek hingga kemudian dinyatakan negatif cacar monyet di Indonesia dilaporkan terkena varicella atau cacar air.
“Terbanyak untuk kasus suspek adalah varicella, 28 persen,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Rabu (14/9).
Syahril mengatakan jika saat ini telah tercatat satu kasus konfirmasi cacar monyet, nol kasus probable, sembilan kasus suspek, dan 50 discarded alias negatif cacar monyet di Indonesia.
“Jadi total ada 60 kasus yang diperiksa terkait cacar monyet,” katanya.
Berdasarkan wilayah, DKI Jakarta memiliki satu kasus konfirmasi cacar monyet, tujuh suspek, dan 34 negatif. Lalu, Jawa Barat terdapat satu suspek dan tiga negatif, dan Banten terdapat satu suspek dan tiga negatif.
Selanjutnya, Jawa Tengah dengan dua kasus negatif, Jawa Timur satu kasus negatif, Riau satu kasus negatif, Kepulauan Riau dua kasus negatif, Sulawesi Selatan dua kasus negatif, dan Sulawesi Tengah dengan dua kasus negatif.
Syahril menambahkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sembilan suspek cacar monyet
Proses identifikasi cacar monyet dilakukan dengan dua skema, yakni pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan pemeriksaan lesi kulit.
“Ada sembilan sampel yang masih menunggu hasil laboratorium dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK),” ujar Syahril.
(sas)