MANAberita.com – DELAPAN orang pingsan diduga keracunan gas yang berasal dari Proyek power plant Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang dikerjakan PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
“Diduga adanya tercium aroma busuk seperti telor busuk di lokasi Wellpad Tenggo PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Madina yang disinyalir mengakibatkan warga setempat muntah-muntah dan pingsan,” ungkap Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar.
AKBP Reza mengatakan berdasarkan keterangan dari personel Pamobvitnas tercium aroma busuk yang diduga berasal dari Wellpad Tenggo PT SMGP. Akibatnya, warga setempat muntah-muntah hingga pingsan. Warga sudah dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina.
Rinciannya empat orang dibawa ke RSUD Panyabungan yaitu Parwis Nasution (40), Yusril Isa Mahendra Nasution (20), Alfi Husein Nasution (9) dan Nurhabibah (60). Kemudian empat warga lainnya dibawa ke Rumah Sakit Permata Madina yakni Asmar Husein Nasution (35), Nasaruddin Tanjung (65), Humaidi Nasution (25) dan Sangkot Masripah (48).
“Seluruh korban merupakan warga Desa Sibanggor Julu yang bermukim tak jauh dari lokasi proyek,” jelasnya.
Setelah mencium aroma busuk tersebut, warga sempat panik dan mengamankan diri ke lapangan sepak bola Desa Sibanggor Julu. Kemudian, sekitar 100 orang warga Desa Sibanggor Julu berbondong-bondong mendatangi Wellpad Tenggo untuk meminta penjelasan dari PT SMGP.
Namun warga tidak menemukan seorang pun dari pihak PT SMGP yang berada di Wellpad Tenggo. Setelah menunggu sekitar 1 jam lebih, Kepala Desa Sibanggor Julu, Awaluddin meminta warga untuk kembali ke rumah masing-masing dan melakukan musyawarah.
“Namun informasi dari pihak PT SMGP mengatakan bahwa kegiatan di lokasi Wellpad Tenggo hanya pekerjaan logging atau memasukkan kabel ke dalam sumur produksi,” ucap AKBP Reza.
Saat ini, di lokasi Wellpad Tenggo PT SMGP dalam keadaan aman dan kondusif. Warga Desa Sibanggor Julu masih berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. Namun personel BKO TNI-Polri bersiap-siap terhadap potensi yang akan terjadi di wilayah operasional PT SMGP.
“Dugaan sementara penyebab kejadian adalah kegiatan logging atau memasukkan kabel ke dalam sumur produksi yang menghasilkan bau busuk tersebut. Petugas masih melakukan penyelidikan dan pengamanan di lokasi,” bebernya.
Diketahui, aktivitas yang dilakukan PT SMGP di wilayah itu sudah berulang kali mengambil korban. Pada 25 Januari 2021, terjadi kebocoran gas beracun H2S dari sumur pengeboran di Wellpad Tenggo. Dalam insiden itu, lima orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi.
Kemudian, pada Senin 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun dari aktivitas perusahaan itu kembali terjadi. Tercatat 58 orang mengalami keracunan gas H2S. Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas. Meski mengambil banyak korban jiwa, proyek tersebut tetap beroperasional kembali.
(sas)