Manaberita.com – PIHAK kepolisian dan Pemkot Jakarta Utara merespons terkait keresahan warga soal adanya praktik prostitusi terselubung di Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara.
Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmad mengatakan lokasi itu mulai malam ini akan ditutup.
“Kita sudah kirim tim bersama stakeholder setempat. Disampaikan mulai malam ini untuk menutup warung-warungnya dan tidak ada lagi kegiatan serupa,” kata Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmad saat dihubungi, Senin (26/9/2022).
Melansir dari detikcom, Haris menyebutkan0 setidaknya ada 10 warung yang menjadi tempat prostitusi di lokasi. Total, ada puluhan pekerja seks komersial (PSK) yang tersedia di tempat tersebut.
Menurut Haris, para PSK ini akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing usai prostitusi di Rawa Malang ditutup malam ini.
“Total ada 10 warung dan mungkin ada 30-an PSK,” katanya.
Para PSK tersebut pun akan diberi keterampilan sebelum nantinya dipulangkan ke kampung halaman.
“Kita akan berkoordinasi dengan kecamatan mengajak serta suku dinas sosial untuk memberi pelatihan kepada para penghuni guna mendapat bekal keterampilan dan para penghuni akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing,” katanya.
Meresahkan Warga
Warga sekitar Rawa Malang, Cilincing, meminta agar tempat prostitusi di wilayahnya segera ditutup. Masyarakat sekitar merasa terganggu.
“Secara tidak langsung memberikan efek domino, ya kan. Apalagi terbuka…. Kalian punya security barrier gitu ya, ada pembatas antara kami dengan kalian,” kata warga yang enggan disebutkan namanya kepada detikcom, Minggu (25/9).
“Cuma ya itu, mereka sudah tidak bisa menjaga privasinya, akhirnya kan menimbulkan gejolak. Malah terganggu, secara tidak langsung kita tarik benang merahnya,” imbuhnya.
Tak hanya itu, dia mengatakan warga sekitar juga merisaukan adanya pergaulan bebas. Ia khawatir akan berdampak pada anak-anak muda di lingkungannya.
“Kedua, keresahan tentang pergaulan bebas anak-anak muda,” sebutnya.
Selanjutnya, dia mempermasalahkan soal cara berpakaian para pekerja lokalisasi tersebut yang dianggapnya terlalu vulgar. Hal tersebut dianggap tidak pantas karena dilihat oleh anak-anak.
“Ketika masuk perkampungan, ditutuplah pakai kain. Lah, kalau pulang kesiangan, lewat sini nih, rumah saya, ini ya kan. Dia pakai celana segini (sepaha), kaus tank top. Pokoknya ya mencerminkan pandangan yang kurang bagus, anak-anak lihat. Risi kita ngeliatnya,” terangnya.
Respons Wagub DKI
Sebelumnya, warga dekat hutan kota Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, meminta agar kompleks prostitusi di sekitar lingkungannya ditutup. Hal ini buntut adanya peristiwa pemerkosaan kepada ABG di hutan kota pada awal bulan ini.
Merespons hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan kompleks prostitusi itu bakal ditutup. Hal ini disampaikan Riza kepada wartawan di sela Musyawarah Nasional Komite Seni Budaya di Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (24/9).
“Pasti, pasti. Silakan semua masyarakat, warga, teman-teman wartawan media semua, sampaikan kepada kami apabila mengetahui ada tempat-tempat prostitusi di Jakarta, akan kami tutup. Semua,” kata Riza.
(Rik)